Bedah Kualitas Axel Disasi, Bek Monster Prancis Rekrutan Baru Manchester United
INDOSPORT.COM – Mengenal potensi serta kualitas dari Axel Disasi, sang bek monster asal Prancis yang bakal jadi rekrutan anyar Manchester United di Liga Inggris 23/24.
Melansir dari ketarangan pakar transfer asal Italia, Fabrizio Romano, mengabarkan bahwa Manchester United selangkah lagi bisa menggaet Axel Disasi dari AS Monaco.
Kubu Setan Merah disebut siap memenuhi permintaan klausul rilis AS Monaco untuk Axel Disasi sebesar 43 juta poundsterling atau setara Rp 823,3 miliar.
Fabrizio Romano mengatakan bahwa Man United sudah berdiskusi dengan perwakilan Disasi, tetapi mereka belum berbicara pada pihak AS Monaco.
Walau belum bertemu pihak Monaco, namun Man United percaya diri bisa segera menyepakati syarat pribadi dengan Axel Disasi.
Andai berhasil mendapatkan Axel Disasi, pemain berpostur 190 cm tersebut bakal diproyeksikan sebagai pengganti Harry Maguire yang akan dijual musim panas ini.
Bek Prancis itu juga bisa menjadi suksesor kompatriotnya, Raphael Varane, mengingat eks bintang Real Madrid tersebut akan berusia 30 tahun pada musim 2023/2024 mendatang.
Secara statistik, penampilan Axel Disasi sepanjang musim lalu terbilang cukup apik dengan torehkan 49 laga serta mencetak 4 gol di semua ajang.
Meski belum resmi diperkenalkan sebagai pemain anyar, namun berbekal catatan apik sepanjang musim lalu membuat Axel Disasi bakal jadi kekuatan menjanjikan buat Setan Merah.
Untuk lebih mengenal serta mengetahui potensi dari Axel Disasi, berikut INDOSPORT merangkum bedah kualitas sang calon rekrutan baru Manchester United ini:
1. Raja Duel Bola
Melansir dari DataMB, diketahui bahwa Axel Disasi merupakan salah satu pemain dengan angkat pertahanan cukup apik di kompetisi Eropa.
Jika dibandingkan dengan Kim Min-jae (bek incaran Manchester United yang malah ditikung Bayern Munchen), statistic Axel Disasi tak berbeda jauh sepanjang musim lalu.
Hanya perbedaan kecil yang muncul dari kedua pemain tersebut, seperti umpan sukses, akurasi operan ke depan, serta umpan progresif.
Di Napoli musim lalu, Kim menunjukkan jika ia bisa menjadi bek tengah modern yang ikut dalam build up serangan.
Tercatat, pemain asal Korea Selatan tersebut mampu melakukan 98,8 kali umpan dengan tingkat akurasi umpan ke lini serang mencapai 95,3%.
Statistik tersebut cukup jomplang dengan Axel Disasi, di mana calon rekrutan Man United itu hanya melepaskan 61 kali umpan dengan akurasi umpan akurat ke lini serang sebesar 63,8%.
Meski tak terlalu piawai dalam membantu serangan, namun Axel Disasi punya keunggulan dari sisi pertahanan ketimbang Kim Min-jae.
Masih dari DataMB, diketahui bahwa Axel Disasi punya persentase memenangi duel di area pertahanan sebesar 79%. Unggul tipis dari Kim Min-jae yang hanya mampu menorehkan 76.6%.
Sedangkan dalam pertarungan duel udara, Axel Disasi malah terlihat sangat superior dengan catatan 85% kemenangan, sedangkan Kim Min-jae cuma 72.0%.
Berbekal dari statistik tersebut, Axel Disasi bakal jadi opsi sempurna buat Manchester United untuk memperkuat lini pertahanan.
Walaupun tak terlalu baik dalam membangun serangan, namun Axel Disasi bisa membuat striker lawan tumbang sebelum melakukan penetrasi ke kotak penalti Man United.
2. Potensi Axel Disasi
Dengan usia yang sudah menginjak 25 tahun, sangat kecil peluang Axel Disasi untuk bisa terus berkembang.
Namun faktor umur yang bakal menyentuh usia emas, membuat Axel Disasi layak mendapat perhatian lantaran pengalaman bertandingnya bisa jadi nilai lebih.
Bermodal tiga musim beruntun jadi pilar utama AS Monaco di kasta teratas Liga Prancis, jelas Axel Disasi punya potensi untuk bersinar di Liga Prancis.
Untuk segi permainan, Axel Disasi paling mentok hanya akan menjadi ‘tembok’ buat Manchester United, yakni pemain bertahan yang bertugas menghentikan dan menghalau serangan lawan.
Jika Erik ten Hag memintanya ikut membantu build up serangan dari belakang, hal tersebut bakal sulit dilakukan oleh Axel Disasi.
Pasalnya dari statistik dalam tiga musim terakhir, diketahui bahwa Axel Disasi bukanlah pemain bertahan bertipikal ball playing defender.
Axel Disasi lebih cocok ditugaskan sebagai central defender atau Limited defender, yakni pemain bertahan yang lebih mengutamakan kekuatan fisik untuk menghentikan pergerakan lawan.