Lika-liku Suram Yoann Gourcuff Saat Jadi Pesaing Kaka di AC Milan

INDOSPORT.COM - Yoann Gourcuff, mantan pesepak bola yang pernah dijuluki next Zinedine Zidane ini dulunya pernah punya cerita dengan AC Milan dan Ricardo Kaka.

Tidak jauh berbeda dari Bojan Krkic yang disebut-sebut sebagai penerus Lionel Messi, Yoann Gourcuff juga sempat digadang-gadang bisa sehebat Zinedine Zidane.

Namun ekspektasi terkadang berbanding 180 derajat dari realitas. Yoann Gourcuff ternyata tidak dapat menjawabnya dengan bukti yang nyata.

Kini, ia malah sudah menarik diri dari dunia sepak bola dan banting stir menjadi pemain tenis dan memilih hidup tenang dengan keluarga kecilnya.

Namun sebelum sampai ke kehidupannya yang tenteram dan jauh dari ingar bingar sepak bola seperti sekarang, Yoann Gourcuff punya rekam jejak yang cukup menarik.

Salah satunya, pernah menjadi bagian AC Milan dan memenangkan tiga gelar bergengsi di klub tersebut: Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, dan Piala Super Eropa.

Selain itu, ia juga menjadi satu saksi hidup eksistensi salah satu ikon legendaris Rossoneri, Ricardo Kaka.

Jika disandingkan secara bersamaan, orang-orang mungkin akan tertegun dengan aura dua orang ini yang sama-sama berwajah rupawan.

Tentu, mudah saja bagi keduanya untuk merebut hati penggemar dengan tampilan fisik oke dan kemampuan olah bola yang terlatih.

Hanya saja, terlepas dari itu semua, Yoann Gourcuff pernah mengalami masa-masa sulit di AC Milan, klub yang ia bela selama periode 2006 s.d. 2009.

Salah satunya karena ia harus bersaing dengan Kaka untuk satu tempat di tim dan mendapat kritik dari pelatihnya kala itu, Carlo Ancelotti.

Bukan hanya urusan teknis, perilakunya pun sempat dipertanyakan legenda AC Milan, Paolo Maldini.

Menurut ayah Daniel Maldini tersebut, Yoann Gourcuff tidak menunjukkan sikap profesional sebagai pemain Rossoneri.

Yoann Gourcuff sendiri bergabung dengan AC Milan dengan nilai transfer tidak sampai 5 juta Euro kala itu.

Ia tidak berusaha kuat untuk menjadi pilihan utama di skuad, sering tidak tepat waktu, bahkan terkesan ogah-ogahan belajar bahasa Italia.

1. Ada Apa dengan Yoann Gourcuff?

Konsistensi adalah masalah utama Yoann Gourcuff selama berkarier sebagai pesepak bola profesional.

AC Milan mungkin salah satu klub yang cukup apes karena tidak mendapat servis maksimal dari mantan gelandang asal Prancis tersebut.

Pasalnya, ia tampil cukup gemilang saat pindah ke Bordeaux serta berhasil memenangkan Ligue 1 sebagai kapten.

Bahkan, asisten pelatihnya di Bordeaux dulu, Jean-Louis Gasset, di sisi lain mengungkapkan Yoann Gourcuff adalah sosok yang butuh kepercayaan diri.

Meski ia punya passion yang kuat dalam sepak bola, sisi introvert-nya mungkin punya andil saat ia menarik diri dari kehidupan di Milan.

Selama berseragam AC Milan, Yoann Gourcuff mencatat 54 penampilan di seluruh kompetisi dengan 2.538 menit bermain.

Setelah dari AC Milan, ia pun angkat kaki ke Bordeaux dan sempat membela sejumlah klub Prancis seperti Lyon, Rennes, dan Dijon sebelum gantung sepatu.

Ya, karier sepak bola Yoann Gourcuff sebagai pemain memang sudah usai, namun ia akan selalu diingat sebagai mantan the next Zinedine Zidane.

Ia sempat bermain di Bordeaux seperti Zizou, bahkan juga sama-sama mengabdi di Timnas Prancis, tapi keberuntungan sayan belum berpihak ke padanya.

Apalagi saat di AC Milan, ia seperti tenggelam karena waktu itu berada di tim yang sama dengan Ricardo Kaka.

Kondisi mentalnya pun beberapa kali dipertanyakan, belum lagi perihal cedera yang sempat pula menghambat laju kariernya.

Namun Yoann Gourcuff kini telah menemukan kehidupannya di olahraga tenis kompetitif - meski bukan sebagai pemain yang mengikuti tur-tur dunia.