Gara-gara Tawarkan Paket Barter Origi, AC Milan Gagal Dapatkan En-Nesyri
INDOSPORT.COM - AC Milan sebenarnya sangat menginginkan Youssef En-Nesyri pada bursa transfer musim panas 2023 lalu namun klub Liga Italia (Serie A) itu harus kecewa.
Pasalnya negosiasi untuk mendatangkan penyerang internasional Maroko itu gagal membuahkan hasil dan tidak ada waktu bagi mereka untuk melayangkan tawaran kedua mengingat pembicaraan dilakukan pada deadline day.
Dilaporkan dari Relevo, AC Milan yang menginginkan tambahan satu striker lagi untuk mengarungi musim 2023/2024 memiliki banyak opsi untuk ditawar jelang penutupan bursa transfer.
Yang pertama adalah Mehdi Taremi dari FC Porto dan kemudian Youssef En-Neysri yang membuka pintu pindah dari Sevilla.
Setelah kans mendapatkan Taremi tertutup, AC Milan langsung beralih pada En-Neysri. Proposal peminjaman dengan fee 5 juta Euro plus opsi pembelian permanen pun mereka layangkan.
Tidak cuma itu, Sevilla juga dipersilahkan unntuk meminjam Divock Origi juga yang tidak terpakai di San Siro namun usulan tersebut ditolak mentah-mentah.
Ketimbang menerima 25 juta Euro di bursa transfer musim panas 2024, Los Rojiblancos lebih senang jika I Rossoneri membayar kontan 30 juta Euro saat itu juga dan memiliki En-Neysri sepenuhnya.
Pada akhirnya kata sepakat batal untuk tercapai dan kini En-Neysri masih berstatus sebagai penggawa Sevilla.
Sedangkan AC Milan terpaksa berdamai dengan keadaan dan mengejar opsi kesekian mereka, Luka Jovic, yang musim lalu tampil oke di Liga Italia bersama Fiorentina.
Bomber Serbia itu didapatkan secara cuma-cuma meski kontraknya bersama La Viola masih tersisa satu musim lagi.
1. AC Milan Krisis Striker
Cukup disayangkan sebenarnya karena AC Milan harusnya bisa mendapatkan striker berkualitas dalam diri Youssef En-Neysri.
Pada 2022/2023 lalu ia total mengemas 18 gol dan dua assist dari 48 penampilan lintas ajang dan membantu Sevilla menjuarai Liga Europa.
Tidak cuma di level klub saja En-Neysri berprestasi karena saat Piala Dunia 2022 bergulir pun aksinya bersama Maroko layak diapresiasi usai membawa nengaranya ke semifinal dengan sumbangan dua gol.
AC Milan akan menemukan penerus pas untuk Olivier Giroud terutama karena usia eks Leganes dan Malaga itu masih cukup muda, 26 tahun.
Usia memang jadi musuh utama Giroud untuk bisa terus memimpin lini depan Merah-Hitam mengingat pada 30 September 2023 nanti ia akan genap berusia 37 tahun.
Kondisi fisik goal getter berpaspor Prancis itu tidak akan sebaik dulu dan hal tersebut terbukti dengan cedera yang menimpanya di jeda internasional kali ini.
Ada peluang besar Giroud akan absen untuk sementara waktu termasuk kala AC Milan menjalani derby kontra Inter Milan pasca Liga Italia dimulai lagi.
AC Milan mungkin harus mengandalkan Luka Jovic yang sama sekali belum menjalani debut kompetitifnya dalam jersey Merah-Hitam.
Bukan situasi ideal terutama mengingat eks Real Madrid itu tengah menjalani misi pembuktian diri usai sempat flop parah ketika masih di Spanyol.
Akan tetapi sudah terlambat bagi AC Milan untik menyesali kegagalan mendapatkan Youssef En-Neysri dan target lainnya karena tugas mereka kini memberikan sokongan terbaik agar Jovic tampil segacor mungkin.