Olimpiade Rio de Janeiro

Wasit Wanita Indonesia Tampil di Olimpiade, KOI Tidak Tahu

Jumat, 22 Juli 2016 17:59 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:

Sebelumnya Rahadewi Neta yang merupakan salah satu wasit taekwondo mengaku perjuangannya untuk lolos sebagai wasit Olimpiade tidak mudah. Ia bahkan menyatakan tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah layaknya para atlet.

“Bukan kurang perhatiannya, tapi memang tidak ada sama sekali tidak ada satu rupiah pun dukungan untuk wasit. Saat saya masih menjadi atlet cadangan di ajang Olimpiade Sydney 2000 silam ada perhatian pemerintah, padahal saat itu status saya masih atlet junior,” ujar Neta saat dihubungi INDOSPORT.

Terkait hal tersebut, salah satu badan olahraga Tanah Air, KOI, yang mengurus keikutsertaan Indonesia di pekan olahraga internasional menyatakan belum mengetahui ada wasit asal Indonesia yang akan berkecimpung di Olimpiade mendatang.

“Saya baru tahu sekarang, harusnya mereka melaporkan diri ke KOI bahwa mendapatkan kepercayaan dari sana. Masalah dukungan itu masalah lain, dia memang di luar kontingen tetapi alangkah baiknya dia melaporkan diri,” ujar Sekjen KOI Dodi Iswandi saat ditemui di kantor KOI, Senayan, Jakarta.

“Mungkin dia semuanya sudah ditanggung panitia, akan tetapi jika di melaporkan diri kita mungkin akan mendukung. Dia memang di luar kontingen Indonesia tetapi bisa saja pembekalan istilahnya uang saku begitu,” sambungnya.

Lebih lanjut Sekjen KOI juga menilai keberadaan Rahadewi Neta merupakan suatu keuntungan jika nanti Indonesia bertandiung di janag Internasional yang melombakan Raekwondo. Wanita cantik tersebut disebut merupakan aset bangsa yang bisa menghindarkan kecurangan yang kerap terjadi beberapa di cabang olahraga termasuk Taekwondo.

“Kita sangat apresiasi karena dia memiliki sertifikasi internasional. Dia merupakan aset, jadi kira-kira apa yang bisa kita dukung, bisa-bisa saja kita usahakan. Keberadaan dia sangat menguntungkan, karena di cabang olahraga seperti itu kalau ada wasit dari pihak kita permainanya (kecurangan) akan berkurang,” tandas Dodi Iswandi.

495