Menpora Minta Organisasi Tenis Meja Akhiri Konflik

Sabtu, 18 Juni 2016 23:05 WIB
Editor: Irfan Fikri
© M Effendi/Indosport
 Copyright: © M Effendi/Indosport

"Semoga ke depan dengan keteguhan hati dan ketulusan menatap masa depan tenis meja nasional bisa semakin baik," kata Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi saat membuka kejuaraan tersebut.

Kehadiran dua Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) Oegroseno dan Lukman Edy, menurut Menpora menjadi awal yang baik.

"Segera tindak lanjut secepatnya dan segera mungkin pertemuan ini agar ada solusi bersama memajukan tenis meja nasional, ini karena berkah Ramadhan," kata Menpora.

Ia menyampaikan per Jumat (17/06/16) atlet Indonesia yang lolos kualifikasi Olimpiade Brasil sudah mencapai 26 orang atlet, menurutnya jumlah ini menunjukkan peningkatan signifikan bila dibanding Olimpiade London empat tahun lalu.

"Semoga ke depan tenis meja bisa mengirimkan wakil terbaiknya untuk bermain di Olimpiade," ujar Cak Imam sapaan akrab Menpora.

Oegroseno juga berharap dualisme di tenis meja segera berakhir. "Situasi seperti ini harusnya tidak terjadi di Indoneaia, kami juga sampaikan kepada Pak Lukman Edi perjalanan tenis meja nasional, kami juga berharap kondisi ini tidak berlarut-larut karena pasti yang menjadi korban adalah atletnya, pengurus di daerah juga terpecah belah dan sebagainya," kata Oegroseno.

"Olimpiade sebelumnya tenis meja hanya cadangan semoga kedepan apabila telah sesuai aturan tenis meja bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa, kita serahkan yang terbaik kepada pemerintah," tambahnya.

Senada dengan Oegroseno dan Menpora, Ketua PTMSI Lukman Edy menilai kegiatan ini adalah janji pemerintah untuk mempertemukan kita berdua (Oegroseno).

"Alhamdulillah malam ini kita bertemu, tinggal kita cari pola-pola yang sesuai, satu yang penting dan saya setuju adalah jangan sampai atlet terganggu tetapi sebaliknya atletlah yang diuntungkan melalui banyaknya kompetisi, kami berdua berharap agar ada roadmap dari Menpora," harap Lukman.

Sebagai informasi, kejuaraan ini diikuti sedikitnya 132 peserta yang berasal dari Sekolah Ragunan, Kelompok Umur 18 tahun, perorangan dan klub seperti Indocement, Putera Sadewa, Bintang 9, Kehutanan, Kejora, Krida Jaya, Pulau Seribu dan lain sebagainya. Imam Nahrawi juga turun berlaga di katagori platinum.