Terbius Animo Penonton, Juara Asia Ini Ketagihan Jajal MMA Tradisional Indonesia

Senin, 16 Januari 2017 18:30 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

Maxi Nahak sejatinya merupakan seorang petinju profesional yang memegang gelar juara WBC Asia usai menang atas petinju Korea Selatan, Eun Chang-lee di kelas menengah (72,5 Kg) pada Juli 2016 lalu.

Akan tetapi baru-baru ini, Maxi Nahak rela bertanding di ajang tradisional yang bahkan tidak bisa dikategorikan level amatir. Petinju asal Sasando Boxing Camp, Tangerang tersebut ikut bermain di ajang tarung bebas tradisional, pencak dor di Tulungagung, Jawa Timur pada Sabtu (14/01/17) lalu melawan Bimo dari Kediri.

Meski hanya bertanding di ajang tradisional, Maxi Nahak mengaku tetap menikmati jalannya laga. Rupanya dukungan ribuan penonton yang hadir di lapangan Desa Pucung Lor, Sabtu (14/01/17) lalu menjadi salah satu alasan petinju kelahiran Nusa Tenggara Timur (NTT) tersebut, merasa betah dan ingin kembali bertanding di ajang pencak dor pada Februari mendatang.

“Iya ribuan yang nonton dan sebagian dukung saya. Banyak penggemar lagi, jadi tandingnya enjoy,” ujarnya kepada INDOSPORT.

“Saya jadi idola baru di pencak dor. Rencananya bulan depan tampil lagi di Blitar namun tanggalnya belum dipastiin. Jadi betah mainnya (karena banyak dukungan),” sambungnya seraya tertawa.

Pada pertandingan pencak dor, Sabtu (14/01/17) lalu, baik Maxi Nahak maupun lawannya, Bimo tak dinobatkan sebagai pemenang. Pasalnya, laga tersebut hanya sebagai persahabatan dalam rangka melestarikan tradisi dan budaya setempat terutama pencak dor.