Proliga 2015

Pelatih Gresik Petrokimia Dalam Bayang-bayang Pemecatan‏

Kamis, 5 Maret 2015 20:34 WIB
Penulis: Fajar Kristanto | Editor: Dimas Hendro Nugroho
© Dian Kurniawan/INDOSPORT
 Copyright: © Dian Kurniawan/INDOSPORT

Pada seri terakhir putaran pertama Proliga di GOR Ken Arok, Malang, Jawa Timur beberapa waktu lalu, Petrokimia gagal total, mereka mengalami dua kekalahan beruntun dari lawan-lawannya.

Secara total, Lalilatul Aisyah dan rekan-rekannya membukukan 2 kemenangan dan 4 kali kekalahan, hasil itu membuat Petrokimia bertengger di peringkat 5 klasemen sementara sektor putri dari 7 tim peserta.

Alhasil, langkah mereka melaju ke babak 4 besar lebih berat, padahal sejak turun di kompetisi bola voli paling bergengsi di tanah air 2002 silam, Petrokimia sempat mendapat julukan tim spesialis runner up. 

Mereka meraihnya tiga kali beruntun, 2002, 2003 dan 2004, kemudian pada 2006 dan prestasi terakhir diukir pada 2007 lalu.

Menghadapi putaran kedua seri pertama di GOR Tri Dharma, Petrokimia bertekad tidak ingin dipermalukan di depan publik sendiri.

Mereka harus meladeni tim putri Jakarta Electric PLN, Jumat (06/03/15) sore, dan Jakarta BNI 46, Minggu (08/03/15).

Jakarta Electric PLN adalah tim yang mempermalukan Petrokimia pada pertemuan pertama seri kedua dengan kemenangan 3 set tanpa balas (21-25, 23-25, 18-25).
 
"Untuk bisa memberikan perbedaan, tentu kami akan mengerahkan segala kemampuan kami, termasuk menampilkan strategi baru dari pelatih serta dukungan penuh dari suporter kami termasuk dari karyawan Petrokimia," kata Manajer Gresik Petrokimia Eko Priyono, kepada wartawan termasuk INDOSPORT, Kamis (05/03/15).
 
Dia juga tidak menampik jika manajemen memberi beban juara kepada pelatih Taufik Hidayat. Gelar yang sangat dinanti-nanti publik bola voli Kota Pudak. Artinya, jika pelatih asal Lamongan, Jawa Timur tersebut gagal memenuhi target, maka manajemen tidak segan-segan memutus hubungan kerjasama, terang Eko.
 
"Ada komitmen dalam kontrak dengan pelatih, jika gagal tidak diperpanjang, alias akan diberhentikan. Meski demikian, harus diakui jika kami merupakan satu-satunya tim putri yang mengandalkan pemain binaan sendiri, jadi pembenahan untuk prestasi tidak cukup 1 atau 2 tahun," tandas pria yang juga Ketua KONI Gresik ini.
 
Pada kesempatan yang sama, Taufik Hidayat mengaku siap memberikan kemenangan di 2 laga. Dia lantas membeberkan terobosan baru dengan inovasi beberapa pergeseran posisi pemain. "Libur 2 pekan kami manfaatkan ujicoba strategi yang baru dan siap untuk bersaing dengan tim lainnya. Tapi saya tak bisa beberkan rahasia teknik dan strategi kami," ungkapnya.
 
Menanggapi target menang dari manajemen, Taufik menyebut anak didiknya tidak terbebani. Justru target tersebut dapat memacu motifasi pemain untuk bisa tampil lebih bagus dibanding laga sebelumnya. "Main disini, mereka didukung orang tua dan suporter. Dukungan ini membawa dampak positif bagi pemain," tutupnya.

 

Rekor Gresik Petrokimia di Proliga

2002 - Runner-up takluk dari Jakarta Monas
2003 - Runner-up takluk dari Bandung Art Deco
2004 - Runner-up takluk dari Jakarta Electric PLN
2005 -  Tidak lolos ke babak 4 besar
2006 - Runner-up takluk dari Bandung Art Deco
2007 - Runner-up takluk dari Surabaya Bank Jatim
2008 - Juara 4
2009 - Juara 4
2010 - Juara 3
2011 - Juara 3
2012 - Terpuruk di peringkat ke-7 dari 7 tim peserta
2013 - Juara 3
2014 - Tidak lolos ke babak 4 besar

2