Lapangan Tak Layak, Proliga Makassar Batal

Jumat, 8 Januari 2016 16:11 WIB
Editor: Zainal Hasan
© Ratno Prasetyo/ INDOSPORT
Penonton memadati pertandingan antara PGN Popsivo vs Jakarta BNI 46. Copyright: © Ratno Prasetyo/ INDOSPORT
Penonton memadati pertandingan antara PGN Popsivo vs Jakarta BNI 46.

Sejatinya seri pembuka Proliga di GOR Sudiang, Makassar akan berlangsung pada Februari 2016 mendatang. Namun kondisi lapangan yang jauh dari kata standar membuat PBVS bersama penyelenggara Proliga membatalkan.

"Kita sudah melakukan tinjauan beberapa kali untuk kelengkapan GOR Sudiang. Ternyata masih banyak hal yang tidak memenuhi persyaratan sehingga kita tidak berikan rekomendasi," jelas Subag Humas PB PBVSI, Lutfi Sukri di Makassar seperti dilansir Antara.

Memang kondisi GOR Sudiang, Makassar dapat dikatakan sangat jauh dari kata standar. Sebab GOR tersebut memiliki lantai yang tidak rata atau bergelombang, masalah penerangan tidak maksimal, kamar mandi atau kamar kecil yang minim, serta atap yang bocor saat musim hujan.

"Waktu Pra PON voli lalu, PB PBVSI juga datang melakukan peninjauan, kami melihat antrian panjang di toilet. Pada saat itu, pertandingan juga berhenti karena hujan dan tentunya bisa menjadi dasar untuk mencari venue lain," tambah ia.

Selain kondisi venue GOR Sudiang yang tidak layak, SDM di Makassar juga dianggap tidak memenuhi standar. Wasit dan hakim garis saat pra PON banyak melakukan kekeliruan dan itu menjadi penilaian tersendiri dari pihak Pro Liga dan PB PBVSI sehingga menolak menggelarnya di GOR Sudiang Makassar.

Pihaknya, kata dia, juga mengaku telah bertemu dengan pihak pengelolah GOR Sudiang yakni Dispora Sulsel. Namun dalam perkembangannya juga belum melakukan renovasi untuk memperbaiki sejulmlah kendala yang ada di venue tersebut.

"Keputusan pembatalan Makassar sebagai tuan rumah pembukaan Pro Liga ditetapkan setelah Pra PON bola voli. Sehingga Jakarta Elektrik PLN mengambil inisiatif memindahkan home base ke GOR Ken Arok Malang, Jawa Timur," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua klub Jakarta Elektrik PLN Bambang Susanto mengatakan, pihaknya sangat menyayangkan batalnya Makassar sebagai tuan rumah.

"Kami dari PLN Elektrik Jakarta sejak awal teah berkomitmen berhomebase di Makassar. Namun karena masalah venue yang tidak dapat rekoemndasi sehingga kita pasrha kembali ke Malang untuk ketiga kalinya," ujarnya.