Ketua Umum Pengprov PBSI Jabar, MQ Iswara mengatakan beberapa atlet voli indoor putri Jabar yang terkena larangan tersebut merupakan atlet yang membela klub Jakarta Elektrik PLN yang telah berhasil meraih gelar juara di Proliga 2016.
"Ada dua kejuaraan yang tidak bisa kita kirimkan. Kejuaraan Antar Asia dan Antar Mahasiswa," ujar Iswara saat ditemui di Kantor KONI Jabar, Pajajaran Bandung, Jumat (10/6/2016).
Iswara mengatakan larangan tersebut terpaksa dilakukan mengingat para atletnya ini sudah memasuki program sentralisasi. Bahkan rencananya setelah Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriah, mereka akan menjalani try out ke Negeri Sakura, Jepang.

"Kalau PON itu kan kegiatan nasional dan sudah ada kalendernya dan terjadwal akan diselenggarakan empat tahun sekali. Jadi yang lain harus bisa menyesuaikan," katanya.
Iswara tak menampik beberapa kejuaraan yang digulirkan akan sangat membantu para atletnya terutama dalam mengembangkan sisi teknik dan stamina.
"Tapi secara team work akan terganggu karena para atlet kita ini tersebar di beberapa klub. Jadi saya berharap kedepan PB, cabor-cabor menyesuaikan kegiatannya sehingga tidak ada lagi kejuaraan yang diberlakukan dalam waktu dekat seperti ini," tegasnya.

Tim voli putri Jakarta Elektrin PLN dipebolehkan bermain di Kejuaraan Tingkat Asia.
Sementara, tim putri Jakarta Elektrik PLN sendiri berhak tampil dan mewakili Indonesia di Kejuaraan bola voli indoor antar klub tingkat Asia yang rencananya akan digulirkan pada Agustus 2016 mendatang, bersama tim Surabaya Samator yang merupakan tim putra. Hasil ini merupakan hadiah yang diberikan lantaran keduanya berhasil menjuarai Proliga 2016.
Kejuaraan antar klub se-Asia tersebut akan digelar di dua negara yang berbeda. Untuk kelompok putri, akan digelar di Filipina dan kelompok putra dilaksanakan di Myanmar.