Kemenpora Bantah Isu Larangan Berjilbab untuk Karateka di Jawa Timur

Rabu, 28 Desember 2016 15:26 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Gema Trisna Yudha
 Copyright:

Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto, menjelaskan duduk perkara larangan berhijab bagi karateka putri, Auliya, dalam pertandingan karate Magetan Cup di GOR kota Magetan, Jawa Timur.

Gatot menyebut jika penyelengara ajang Magetan Cup tak pernah mengeluarkan larangan penggunaan jilbab dalam ajang tersebut.

“Atas dasar kondisi tersebut, Kemenpora pada tanggal 27 Desember 2016 siang telah mencoba menghubungi pihak Pengurus FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia) dan sore hari baru diperoleh penjelasan dari Purwanto selaku Sekretaris Umum FORKI Jawa Timur,” tulis Gatot dalam keterangan resmi Kemenpora.


Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S Dewa Broto.

Gatot menuturkan, informasi dari Purwanto menyebut Panitia Penyelenggara Magetan Cup tidak melarang penggunaan jilbab, mengingat peraturan penggunaan jilbab dalam turnamen karate yang beragam, tergantung tingkat lingkup pertandingannya.

Dalam terminologi World Karate Forum (WKF), wanita berjilbab diperbolehkan mengikuti pertandingan tingkat nasional dan internasional sejauh  sesuai standar, dengan tujuan untuk memastikan ada tidaknya perhiasan yang dapat berpotensi menimbulkan luka di leher.

“Dalam event Islamic Solidarity Games dan event internasional lainnya pun penggunaan jilbab tetap diperbolehkan," tambah Gatot mengutip penjelasan Purwanto. 

Gatot pun menghimbau FORKI untuk lebih memberikan sosialisasi mengenai aturan mengenai penggunaan jilab dalam pertandingan. Agar ke depannya tak ada lagi isu diksriminasi atlet berjilbab muncul ke permukaan.

“Meskipun sudah memperoleh penjelasan dari Sekretaris Umum FORKI Jawa Timur, namun demikian Kemenpora mengingatkan FORKI agar aturan penggunaan jilbab ini harus disosialisasikan secara efektif, selain karena dapat menjadi persoalan yang sangat sensitif  jika tidak tepat dikomunikasikan secara fleksibel, mengingat mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam. Juga karena IOC pun memberi kebebasan bagi atlet wanita Islam untuk menggunakan jilbab. Peringatan ini juga berlaku untuk beberapa cabang olahraga tertentu lainnya,” tuturnya.

Sebagai informasi, Pada kejuaraan terbuka Piala Bupati Magetan yang digelar di GOR Magetan, 22-24 Desember kemarin, muncul insiden dugaan pelarangan menggunakan jilbab.

Akibatnya, ramai bermunculan berita di media sosial maupun portal dunia maya tentang atlet karate yang dilarang memakai jilbab. Namun, pihak wasit maupun Pengprov FORKI Jatim membantah keras tudingan diskriminasi tersebut.

2