41.9K

(VIDEO) Dicekik Lawan, Petarung Wanita Ini BAB di Celana

Rabu, 28 Juni 2017 01:34 WIB
Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Rant Sports
Noda kecokelatan yang terdapat dalam pertarungan Jusine Kish melawan Herrig. Copyright: © Rant Sports
Noda kecokelatan yang terdapat dalam pertarungan Jusine Kish melawan Herrig.

Sebuah kejadian unik tersaji dalam laga tarung Mix Martial Arts (MMA) bertajuk UFC Fight Night 112 di Oklahoma City, Amerika Serikat pada Minggu (25/06/17) lalu.

Disaat pertarungan tengah berlangsung, salah satu petarung wanita membuat kehebohan lantaran mengotori arena pertandingan dengan kotorannya sendiri.

Baca Juga

Saat pertandingan ronde ketiga tersebut tinggal menyisakan 25 detik lagi, Herrig berhasil melakukan teknik cekikan ke arah leher Kish. Tidak ingin menyerah, Kish pun berusaha keras untuk lepas dari cekikan Herrig.Kejadian yang bisa dibilang menjijikan itu terjadi dalam pertarungan antara Justine Kish melawa Felice Herrig. Pertarungan kedua petarung wanita tersebut berjalan sengit hingga memasuki ronde ketiga.

© Rant Sports
Situasi pertandingan Justine Kish melawan Felice Herrig. Copyright: Rant SportsSituasi pertandingan Justine Kish melawan Felice Herrig.

Namun, satu hal yang tidak disadari oleh Kish, dalam usahanya untuk melepaskan diri dari cengkraman Herrig, ia secara tidak sengaja buang air besar di celana.

Alhasil, kotoran yang dikeluarkan ole Kish pun tercecer di lantai ring dan menyebabkan noda kecokelatan, yang sangat menjijikan. Dalam pertarungan itu, Herrig sendiri berhasil keluar sebagai pemenang berdasarkan keputusan wasit.

Selepas dari pertarungan yang bisa dibilang sangat memalukan itu, Kish melalui akun Twitter pribadinya dengan percaya diri menyatakan bahwa hal tersebut tidak akan membuatnya pensiun dari UFC. Ia bahkan berjanji untuk tampil maksimal dan mencegah hal yang sama terjadi lagi di pertandingan berikutnya.

"Saya ini seorang pejuang dan tidak akan pernah berhenti. Masalah memang bisa terjadi, tapi saya akan segera kembali," kicau wanita kelahiran 13 April 1988 itu.