Diminta Bubar, Satlak Prima Alihkan Fokus ke Asian Games

Kamis, 7 September 2017 13:03 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
 Copyright:

Prestasi olahraga Indonesia pada SEA Games tahun ini memang menjadi sorotan lantaran dinilai menjadi yang terburuk. Hal itu terjadi karena Indonesia hanya mampu meraih 38 emas, 63 perak dan 90 perunggu.

Apa yang diraih oleh para kontingen Indonesia dinilai jauh di bawah target yang dicanangkan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) maupun Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), yaitu 55 medali emas.

Atas hasil itu pula, Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI), Lukman Edy, menyarankan agar Kemenpora lebih baik membubarkan Satlak Prima (badan yang mengurusi pembinaan dan pendataan atlet) karena dinilai tidak membantu perkembangan atlet.

"Bubarkan Satlak Prima, atau desak untuk membubarkan dirinya, atau semua yang ada di sana mundur dengan penuh kesadaran. Intinya mereka orang-orang yang tidak kompeten dan korup. Bukan memfasilitasi prestasi malah membuat kacau prestasi atlet-atlet kita," ucap Edy.

Di tengah desakan tersebut, Satlak Prima justru tidak goyah. Organisasi itu kemudian mengalihkan fokus ke Asian Games, di mana Ketua Satlak Prima, Achmad Sutjipto, optimistis Indonesia bakal finis di urutan kesepuluh pada Asian Games 2010.

"Tentu kami membidik target tinggi. Saya kira kriteria suksesnya ada dua, yakni pertama masuk sepuluh besar, yang kedua dari sepuluh besar itu harus terunggul di regional," kata Soetjipto dilansir dari detikSport.

Target untuk masuk 10 besar Asian Games 2010 dikabarkan tidak mengalami perubahan meski Indonesia baru saja meraih hasil minor di SEA Games tahun ini. Menurut Satlak Prima sejatinya memang merupakan target utama dari pemerintah untuk menaikkan level dan kualitas olahraga Indonesia di mata dunia.

© lanjar wiratri/INDOSPORT
Ahmad Sutjipto Copyright: lanjar wiratri/INDOSPORTAchmad Soetjipto.

"Pemerintah sudah bilang pokoknya Indonesia harus masuk sepuluh besar. Itu adalah level ambisi kita. Dari sepuluh besar itu, kami sudah lihat distribusi medalinya selama beberapa Asian Games dan dapatlah jumlah minimumnya sekitar 16-20 medali emas," tutur Achmad Sutjipto.

Target masuk klasemen 10 besar Asian Games 2018 memang bukan sesuatu yang mudah. Pasalnya selama 16 tahun keikutsertaan Indonesia di ajang Asian Games, kontingen Merah Putih belum pernah mendapat prestasi melebihi 16-20 medali emas.

Emas terbanyak didapat pada Asian Games 1998 di Bangkok, Thailand, yaitu enam medali emas. Sementara sisanya empat emas (Busan, 2002), dua emas (Doha, 2006), empat emas (Guangzhou, 2010), dan empat emas (Incheon, 2014).

Bulutangkis menjadi cabang yang paling konsisten sumbang medali, selain tenis, karate, sailing (perahu layar perorangan), atletik, dan boling serta perahu naga.