x

Cetak Sejarah, Pertama Kalinya Indonesia Kirim Atlet Lari di Kutub Utara

Rabu, 28 Maret 2018 16:29 WIB
Penulis: Alfia Nurul Fadilla | Editor: Arum Kusuma Dewi

Senin (09/04/18) atlet lari Indonesia, Yudiana Dian Fianto akan mengikuti event lari FWD North Pole Marathon 2018 yang akan dilaksanakan di bagian paling utara bumi, Kutub Utara.

Kutub Utara sendiri memiliki suhu ekstrem dengan temperatur di bawah 0 derajat. Hal ini pastinya akan menjadi cobaan terberat dari wakil Indonesia untuk finis sampai 42 kilometer.

Event ini diadakan oleh perusahaan asuransi FWD Life, pelopor asuransi jiwa berbasis digital. Sebelumnya hanya ada enam pelari asal Asia yaitu dari Vietnam, Taiwan, Hong Kong, Singapura, Jepang, dan Filipina.


1. Persiapan Pelari

FWD North Pole Marathon 2018.

Yudiana Din Fianto merasa terhormat karena dirinya berhasil terpilih untuk mengikuti maraton terdingin di dunia ini. Pria yang akrab di sapa Fedi ini rupanya sudah sangat siap, ia memang beberapa kali menginjakkan kaki di gunung es serta beberapa prestasi dalam lati maratonnya. 

“Jadi saya sangat suka adventure, saya suka olahraga adventure. Saya aktif di kegiatan panjat tebing juga,” kata Fedi kepada wartawan (28/03/18).

“Saya sudah sangat siap dan yakin karena sudah beberapa kali ikut beberapa ekspedisi di Islandia, Selandia Baru, Himalaya yang puncak gunungnya itu kurang lebih sama dengan Kutub Utara nanti.”


2. Persiapan dari Tim Dokter

FWD North Pole Marathon 2018.

Sementara persiapan yang dilakukan pelari yang pernah ikut Tokyo Marathon ini sudah sangat matang karna dibantu oleh dokter khusus dari  Kedokeran Olahraga dari Indonesia Sports Medical Centre, dr. A. Andi Kurniawan Sp. KO. 

“Saya sangat senang bisa dipilih untuk mendampingi atlet lari yang akan lari ke Kutub Utara, mungkin sebelumnya saya pernah mendampingi atlet yang akan berlaga di Olimpiade Rio, Tokyo Marathon.” 

“Tapi ini suhunya pasti lebih dingin lebih dari Tokyo. Saya ketika ditunjuk belajar dulu karna pas kepilih saya minta belajar dulu karena ini dia akan lari di spot ekstrem ya dengan suhu yang dingin,” tambah dr.Andi.

Fedi mengaku juga sudah sangat siap setelah menjalani latihan selama enam bulan terakhir. “Latihan sudah cukup lama. Larinya biasa seperti persiapan lari marathon, sambil latihan saya dibantu dokter Andi agar latihan ini efektif dan tidak menyebabkan cedera,” kata Fedi.


3. Kenapa Memilih Fedi?

FWD North Pole Marathon 2018.

Wakil Direktur Utama FWD Life Indonesia, Rudi Kamdani, mengaku jika timnya sudah melalui seleksi yang sangat ketat untuk akhirnya memilih Fedi sebagai pelari yang akan berangkat ke tempat suhu terendah bumi itu. 

“Ini bukan untuk yang pertama kali, jadi 2017 itu sudah mengirimkan 6 orang dari beberapa negara di FWD life beroperasi, dari Indonesia sendiri akan dikirim satu di tahun ini yaitu Yudiana Dian Fianto,” tuturnya.

Baca Juga

Dalam acara ini ia juga menuturkan jika dukungannya ini dibuat agar masyarakat dengan bebas melangkah menjalankan passion mereka. 

“Menegaskan komitmen kita bahwa mengajak masyarakat untuk lakukan semua passion-nya, jadi tidak usah takut FWD akan meng-cover semunya.”

“Kita kirimkan yang terbaik, kita tahu Fedi ini adalah atlet profesional. Dia adalah atlet marathon dan pendaki gunung. Di sana kan dia gak cuma lari tapi mental dan segala macam diperlukan, makanya kita kirim Ferdi ini karena beliau ini unik dan punya kemampuan.”

Prestasi Fedi:

- Bali Marathon dan Tokyo Marathon
- Dua kali IRONMAN Finisher: Korea dan Australia
Empat kali 70.3 Half IRONMAN Finisher: Vietnam dan Filipina
- Obstacle Race: Spartan Beast Malaysia (21 km with 35 obsctacles)

Aktif di:
- Founder of Indoclimb (Rock Climbing Community in Jakarta)
- Trainer of Spartans (Obstacle Race Community in Jakarta)
- Part of 1N3B Community

Maraton

Berita Terkini