Maverick Vinales melanjutkan tren dominasinya di balapan MotoGP musim 2017 dengan menjuarai Grand Prix Argentina. Ia menyelesaikan balapan tercepat dengan catatan waktu 41 menit 45,060 detik. Dengan kemenangan ini, ia menjadi pembalap Yamaha pertama yang memenangkan dua seri pertama musim MotoGP setelah Wayne Rainey di tahun 1990.
Memenangkan dua balapan berturut-turut di tahun pertamanya bersama Yamaha, Vinales merasa seperti sedang bermimpi. Padahal di tiga balapannya di Sirkuit Termas de Rio Hondo sebelumnya, ia jatuh dua kali.
"Jika seseorang memberi tahu saya akan menang di Argentina, saya akan bilang itu tak mungkin. Sebabnya, di Argentina saya selalu sial, dari tiga balapan, saya jatuh dua kali. Ini sulit tapi kami tengah berada di momen baik dan saya mampu memberikan seratus persen," katanya seperti dikutip Crash.
"Saat saya bisa membalap seperti yang saya mau, saya bisa melaju dengan baik. Kami sedang berada di alam mimpi dengan dua kemenangan berturut-turut di musim pertama saya bersama Yamaha. Tim sangat termotivasi dan Yamaha punya performa baik sekarang ini. Tiap balapan saya merasa semakin kuat dan bahagia karena dua kemenangan berturut-turut sangat luar biasa," lanjut pembalap 22 tahun ini.
Maverick Vinales, Valentino Rossi, dan Cal Crutchlow di podium GP Argentina 2017.Balapan selanjutnya akan berlangsung dua minggu lagi di Sirkuit Austin, Texas. Vinales masih percaya diri bahwa ia akan melanjutkan tren kemenangannya, meski Marc Marquez memiliki rekor bagus dengan kemenangan empat musim berturut-turut.
"Saya tahu Marc sangat bagus di sana, tapi sirkuit itu salah satu favorit saya dan trek di mana saya bisa melaju lebih kencang. Jadi kami akan ke sana dengan mental yang sama. Kami akan kerja keras dan Texas adalah trek yang bagus untuk saya dengan perubahan arah, tikungan cepat, dan braking sulit. Saya cukup percaya diri kami akan dapat hasil bagus di sana," pungkas Vinales.