Bahrain menyelenggarakan balapan Formula 1 seri ketiga di musim ini pada 14-16 April lalu. Berlangsungnya ajang balapan jet darat paling prestisius ini terbukti menyedot banyak pengunjung yang memadati Sirkuit Sakhir untuk menyaksikan para pembalap idolanya memacu mobil di atas lintasan.
Ramainya pagelaran F1 Bahrain ini juga menghasilkan keuntungan bagi sektor industri pariwisata setempat. Pihak panitia membocorkan, keuntungan yang diperoleh dari aspek penginapan saja sudah menghasilkan 3,7 juta dinar Bahrain atau 9,8 juta dolar AS. Bila dirupiahkan, keuntungannya sekitar 130 miliar.
Otoritas Pariwisata Bahrain menyatakan, sebanyak 12 ribu kamar hotel dipesan oleh para penggemar Formula 1 yang hendak menyaksikan balapan. Bahkan tingkat okupansi hotel bintang lima mencapai 89 persen, salah satu event terbesar dalam kalender Bahrain.
Balapan malam hari di Sirkuit Sakhir."Kami senang dengan hasil positif yang diraih oleh sektor pariwisata selama musim F1. Kami berharap semoga F1 yang akan datang membawa kesuksesan lebih, mencerminkan citra positif kerajaan secara internasional dan berkontribusi terhadap pengembangan ekonomi lokal," tutur Sheikh Khaled bin Humood Al Khalifa, CEO Otoritas Pariwisata Bahrain.
Penyelenggaraan F1 di sebuah negara membutuhkan banyak modal dan bila tidak menguntungkan ekonomi setempat, maka akan sulit untuk berkomitmen mengadakan balapan untuk musim selanjutnya. Seperti halnya Malaysia yang memutuskan berhenti untuk menjadi penyelenggara mulai musim depan karena dianggap tidak menguntungkan.