x

Mengenal Morbidelli, Calon Rookie MotoGP Musim Depan

Rabu, 7 Juni 2017 16:49 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
Franco Morbidelli.

Rangkaian balapan MotoGP belum mencapai setengahnya, tetapi sudah bisa dipastikan separuh tim akan mempertahankan pembalapnya di musim depan.

Namun beberapa tim yang belum menentukan, masih terbuka peluang untuk lahirnya rookie-rookie baru di 2018. Seperti misalnya tim LCR Honda yang mempertimbangkan menambah satu pembalap lagi, yakni Takaaki Nagami yang akan menemani Cal Crutchlow.

Baca Juga

Namun di tim lain, muncul juga kemungkinan untuk bongkar pasang pembalap. Seperti tim Marc VDS yang mempertimbangkan untuk mengganti Tito Rabat atau Jack Miller demi menarik Franco Morbidelli.

Valentino Rossi dan anak didiknya, Franco Morbidelli.

Santer dikabarkan akan naik kelas ke kelas premier karena performa gemilangnya musim ini di Moto2INDOSPORT merangkum kisah perjalanan Franco Morbidelli, calon rookie MotoGP di musim depan.


1. Latar Belakang

Franco Morbidelli.

Franco Morbidelli lahir di Roma pada 4 Desember, 23 tahun silam. Ayahnya adalah orang Italia asli, sementara ibunya berasal dari Brasil. Hal inilah yang secara tidak langsung menjadi keuntungan bagi Franco, setidaknya dari kacamata Bos Estrella Galicia 0,0.

"Franco penting untuk pasar Amerika Selatan, karena ia punya darah Brasil. Ia juga bicara dengan Bahasa Portugis. Mereka juga senang dengan Franco di Italia," kata Michael Bartholemy dalam wawancara bersama Speedweek.

Karena nama belakangnya, ia sering disangka putra dari pemilik tim pabrikan motor balapan Morbidelli, Giancarlo Morbidelli atau putra dari mantan pembalap Formula 1, Gianni Morbidelli. Padahal, sang ayah bernama Livio Morbidelli, yang juga seorang pembalap motor.


2. Hasil Didikan Valentino Rossi

Franco Morbidelli saat menjadi murid VR46 Academy.

Franco Morbidelli menjadi salah satu dari enam pembalap muda pertama yang beruntung bisa dimentori langsung oleh sembilan kali juara dunia balap motor, Valentino Rossi. Pembalap Movistar Yamaha itu membuka sekolah untuk para pembalap muda Italia dengan nama VR46 Riders Academy pada 2014.

Saat itu, Morbidelli menjadi murid bersama pembalap Moto3 dari Team Sky VR46, Pecco Bagnaia dan Romano Fenati, serta pembalap CEV Moto3, yakni Luca Marini, Andrea Migno, dan Nicolo Bulega.

"Kami sangat bangga pada Franco. Ia mengalami peningkatan luar biasa. Ia bisa jadi sekuat Johann Zarco di MotoGP," sanjung Rossi.

VR46 Academy.

"Valentino adalah pembalap terkuat sepanjang masa dan (untuk berlatih bersamanya) sangat luar biasa. Berlatih dengannya seperti seorang anak yang cinta sepakbola lalu dilatih Messi. Setiap hari saya belajar banyak hal dan selalu mencatat apa yang ia katakan," komentar Morbidelli tentang sang mentor kepada Marca.


3. Awal Karier

Alex Rins, Johann Zarco, dan Franco Morbidelli.

Pembalap 22 tahun ini melakoni debutnya di Kejuaraan Eropa Superstock 600 pada 2011 dan membalap empat kali dengan Yamaha YZF-R6Team Forwards Racing Jr. Setahun kemudian, Morbidelli berakhir di posisi keenam di kategori sama dan menjadi juara Eropa dengan tim San Carlo Italian.

"Saya ingin berterima kasih kepada semua yang mendukung karier saya, Valentino Rossi dan VR46 Academy yang telah mendidik dan melindungi saya seperti keluarga, asosiasi Italia, sponsor, tim Puccetti, dan terutama Manuel Puccetti. Ia adalah manajer tim yang sangat perhatian," tutur Morbidelli kepada Speedweek, mengenai kesuksesannya saat itu.

Di tahun yang sama, ia membalap di kelas Moto2 di GP San Marino, Jepang, dan Valencia dengan motor Suter MMX2 di tim Gresini Racing. Selama dua tahun, Morbidelli pindah ke Italtrans Racing.

Ia pun hengkang ke tim Estrella Galicia 0,0 Marc VDS pada 2016. Pada musim ini, pembalap bernomor 21 ini masih bertahan dengan tim yang sama dan rekan setim yang sama, Alex Marquez. 


4. Peluang Jadi Rookie MotoGP

Pembalap Moto2, Franco Morbidelli.

Melihat pesatnya performa Franco Morbidelli di ajang Moto2 musim ini, Franco Morbidelli digadang-gadang akan naik kelas ke MotoGP di musim depan. Bahkan wacana ini datang dari Bos Marc VDS sendiri, Michael Bartholemy. Syaratnya, ia harus menjadi juara dunia Moto2 musim ini.

"Saat kami membuat kontrak dengan Franco, sudah jelas itu adalah kontrak dua tahun untuk Moto2 dan dua tahun untuk MotoGP. Buat saya, jelas jika kami menang kejuaraan, kami harus menawarkan salah satu motor MotoGP padanya. Ini adalah filosofi piramida yang kami buat dengan tim Moto3 dan pembalap muda kami di Spanyol, sama halnya dengan yang kami lakukan pada Tito (Rabat)," tutur Bartholemy kepada Crash,  Minggu (30/04/17).

Di awal musim saja, Morbidelli sukses memenangi tiga balapan pertama, yakni di GP Qatar, GP Argentina, dan GP Amerika Serikat. Ini merupakan rekor tersendiri, yakni pembalap pertama di kelas intermediate yang menang di tiga balapan pertama, sejak Daijiro Kato di musim 2001.

Sayangnya, Morbidelli jatuh di balapan keempat, meski bisa meraih kemenangan lagi di balapan selanjutnya. Kini ia bercokol di posisi puncak klasemen Moto2 dengan 113 poin, unggul dari Thomas Luthi dan adik Marc Marquez, Alex.

MotoGPMoto2Marc VDS HondaFranco Morbidelli

Berita Terkini