Selama beberapa tahun ke belakang, petenis terbaik dunia asal Serbia, Novak Djokovic selalu kokoh mengemban predikat petenis nomor satu dunia.
Namun, catatan gemilangnya tersebut harus runtuh setelah pada 2016 lalu, gelar tersebut resmi disabet oleh petenis asal Inggris, Andy Murray. Hal itu pun membuat Djokovic kini menempati peringkat dua dunia.
Ternyata masih banyak pihak yang terkejut dengan hal tersebut sampai sekarang. Salah satunya adalah mantan petenis yang kini menjadi Presiden Federasi Tenis Rusia, Shamil Tarpischev.
Posisi Djokovic digeser oleh Murray pada 2016 lalu.
Menurut pria kelahiran 7 Maret 1948 tersebut, secara kualitas Djokovic saat ini masih berada beberapa level di atas petenis-petenis lainnya, semisal Murray, Roger Federer, dan Rafael Nadal.
"Saya katakan saja, Djokovic itu memiliki banyak kemampuan dibandingkan pesaing-pesaingnya dan itu membuat dirinya selalu berada di depan petenis-petenis lain. Seandainya ia bisa bergerak lebih cepat lagi dan fisiknya bisa semakin maksimal, saya jamin dia pasti akan kembali menyandang gelar petenis nomor satu dunia dalam beberapa bulan ke depan," tutur Tarpischev seperti dikutip Tennis World USA.
Untuk itu, Tarpischev pun menyarankan Djokovic untuk lebih selektif dalam memilih turnamen yang ia ikuti di sepanjang 2017 ini, demi menjaga stamina dan kondisi tubuh.
Djokovic disarankan Tarpischev untuk lebih hati-hati memilih kompetisi.
"Saya berpikir Djokovic perlu lebih hati-hati dalam memilih kompetisi yang ingin ia jalani. Saya tidak tahu seperti apa porsi latihan yang ia jalani, namun tetap saja dia perlu waspada untuk mengatur jadwalnya," pungkasnya.
Djokovic sendiri saat ini tengah mempersiapkan diri jelang keikutsertaannya dalam turnamen Paribas Terbuka 2017 yang akan dimulai pada 6 Maret hingga 19 Maret 2017 mendatang.