Saat Ibrahimovic Bantu Berlusconi Kalahkan Ratu Elizabeth

Jumat, 14 April 2017 15:30 WIB
Editor: Galih Prasetyo
© La Gazzetta dello Sport
Silvio Berlusconi saat diangkat para penggawa AC Milan usai meraih titel Liga Champions. Copyright: © La Gazzetta dello Sport
Silvio Berlusconi saat diangkat para penggawa AC Milan usai meraih titel Liga Champions.

Mendapat kepercayaan untuk menjadi Presiden AC Milan pada 1986 silam, pria berkepala setengah plontos ini memiliki banyak kenangan yang akan selalu diingat oleh para Milanisti. 

Terlepas dari hal-hal kontroversial dari dirinya yang juga jadi buah bibir, sosok Silvio Berlusconi tetap dianggap bak Zeus oleh para Milanisti. 

Tidak bisa dipungkiri, selama dipimpinnya AC Milan meraih banyak momentum indah, torehan prestasi dan hal positif lainnya. Dari sekian banyak kisah indah yang ditorehkan, ada satu kisah yang layak untuk diingat oleh para Milanisti. 

Kisah indah itu terjadi di musim 2011/12. Bermain di Liga Champions, AC Milan yang kala itu dibela Zlatan Ibrahimovic, Robinho, Mark van Bommel, dan pemain lainnya bermain gemilang dari babak penyisihan grup hingga bisa lolos ke babak perempatfinal. 

Di babak perempatfinal, AC Milan bertemu dengan wakil Liga Inggris, Arsenal. Dilihat dari komposisi pemain, kedua klub memiliki kekuataan yang cukup berimbang. 

© soccer.indonewyork.com
Papan skor Stadion San Siro saat pertandingan AC Milan vs Arsenal Copyright: soccer.indonewyork.comPapan skor Stadion San Siro saat pertandingan AC Milan vs Arsenal

Para pengamat dan pencinta sepakbola kala itu tapi lebih mengunggulkan Arsenal. Milanisti saat itu ingat betul bagaimana frame banyak media menyebut bahwa sepakbola Italia yang membosankan akan segara terhenti dengan gaya main Inggris, Kick n Rush

Perang urat syaraf tidak hanya dilakukan oleh para penggawa dan pelatih kedua klub saat itu namun juga di tataran para suporter. Para hooligan Arsenal sudah sedari awal melemparkan perang urat syaraf. 

Serangan mereka tidak hanya menyasar pada skuat AC Milan namun juga sosok Silvio Berlusconi. Di musim itu, Berlusconi memang tengah diterpa isu penggelapan pajak, hingga akhirnya pada Oktober 2012 ia dihukum karena kasus penggelapan pajak terkait pembelian hak siar televisi dari perusahaannya. 

Makin menjadi tingkah para hooligan untuk mengempur AC Milan dan Berlusconi. Salah seorang milanisti dalam blog pribadinya sempat menuliskan terkait hal ini, 

"Ini satu penghinaan besar untuk kami orang Italia,"

Perang urat syaraf pun akhirnya sampai di titik nadir saat leg pertama babak perempatfinal AC Milan versus Arsenal dihelat pada 15 Februari 2012 di Stadion San Siro, Milan. 

Mainnya AC Milan melawan Arsenal ini memang sangat dinanti milanisti, pasalnya ini raihan terbaik Rossoneri di Liga Champions sejak 2007. 

Luka nanar yang dirasakan oleh para milanisti karena sikap angkuh dan tak bersahabat para hooligan Inggris benar-benar ingin dituntaskan di tengah lapangan. 

Ada satu pemandangan menarik kala pertandingan tengah berlangsung. Salah satu basis milanisti mengibarkan sebuah poster bergambar Silvio Berlusconi bersanding dengan Ratu Inggris, Ratu Elizabeth. 

© oasisblues.com
Spanduk dari Milanisti yang bergambar Silvio Berlusconi dan Ratu Elizabeth Copyright: oasisblues.comSpanduk dari Milanisti yang bergambar Silvio Berlusconi dan Ratu Elizabeth

Gambar itu sangat jelas sebagai aksi balasan dari sikap angkuh para hooligan sebelumnya. Sembari terus kibarkan poster tersebut, para milanisti menyanyikan lagu, 

"mamma mia, hanya ada tiga tim terbaik, mereka berasal dari Italia, Spanyol, dan jika bicara Amerika Selatan ada Boca Juniors. Di mana Inggris?" begitu kira-kira penggalan chant yang dikumandangkan para milanisti. 

Betul saja semangat balas dendam para milanisti terpengaruh ke skuat AC Milan. 2x45 menit berakhir dengan 4 gol bersarang ke gawang Wojciech Szczesny, skuat Arsenal tak mampu menembus rapatnya barisan pertahanan AC Milan. 

Petak untuk Arsenal datang baru 15 menit babak pertama dimulai. Sepakan indah dari Kevin Prince Boateng tak mampu dibendung Szczesny. Keunggulan AC Milan bertambah berkat brace yang dicetak Robinho di menit ke 38 dan 49. 

Gol penutup AC Milan dicetak oleh Zlatan Ibrahimovic yang pada pertandingan itu bermain sangat on fire dan membuat barisan pertahanan Arsenal kewalahan. 

© www.bt.dk
Ekspresi Zlatan Ibrahimovic usai membobol gawang Arsenal yang dijaga, Wojciech Szczesny. Copyright: www.bt.dkEkspresi Zlatan Ibrahimovic usai membobol gawang Arsenal yang dijaga, Wojciech Szczesny.

Dari statistik pertandingan tampak jelas, AC Milan sangat unggul. Ibrahimovic mampu lepaskan setengah dari 5 shoot on target yang dimiliki AC Milan. Meski secara penguasaan bola AC Milan kalah, peran van Bommel di lini tengah suskes gagalkan skema serangan Robin van Persie Cs. 

Milanisti pun berjingkrak kegirangan saat Viktor Kassai meniup peluit panjang, tanda berakhirnya pertandingan. Papan skor Stadion San Siro tertera angka AC Milan 4 Arsenal 0. 

Max Allegri, Zlatan Ibrahimovic, Robinho, dan skuat AC Milan lainnya sukses bantu dendam para milanisti yang tak rela sang presiden mereka, Silvio Berlusconi 'dianiaya' oleh media dan para hooligan Inggris. 

640