Wacana Tak Masuk Akal Liga 1 Tanpa Degradasi, Operator Angkat Bicara

Selasa, 8 Agustus 2017 10:30 WIB
Penulis: Lanjar Wiratri | Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:

Setiap liga di belahan dunia manapun nyaris seluruhnya menerapkan sistem degradasi dan promosi dengan tujuan memberikan kesempatan pada tim untuk berkembang atau memperbaiki diri. Namun, saat ini beberapa klub Indonesia yang berlaga di ajang Gojek Traveloka Liga 1 justru mengerluhkan adanya degradasi dan meminta hal tersebut tak diimplementasikan operator Liga 1, yakni PT LIB musim ini.

© istimewa
Liga 1 Indonesia. Copyright: istimewaLiga 1 Indonesia.

Menyeruaknya wacana klub yang tidak menginginkan adanya degradsi, tak dicauhkan oleh PT LIB selaku operator resmi Liga 1 2017. PT LIB tetap pada fungsi utama dan menjalankan regulasi yang belaku dan telah disepakati bersama, yakni adanya degradasi dan promosi di Liga 1 dan Liga 2.

"Kita sih berpatokan sama manajer meeting yang resmi ya. Dimana di manajer meeting itu tidak ada sedikitpun pembicaraan masalah mengenai degradasi dan promosi," ujar CEO PT LIB, Risha Adi Wijaya.

"Peraturannya jelas bahwa di Liga 1 posisi 16,17,18 akan terdegradasi ke Liga 2. Termasuk sebaliknya posisi 1,2, dan 3 di Liga 2 akan naik ke Liga 1," tambah Risha.

© bolaindo
Risha Adi Wijaya Copyright: bolaindoRisha Adi Wijaya.

Klub yang menuntut agar tak ada degradasi di Liga 1 musim ini menyebut jika selama ini baik PSSI maupun PT LIB di sisi lain juga tak beromitmen untuk menegakan regulasi yang telah mereka sepakati. Sebagai contih regulasi penggunaan pemain U-23 yang di tengah jalan dibatalkan untuk sementara.

Pihak perwakilan klub menganggap perubahan regulasi di tengah kompetisi membuat beberapa klub kesulitan. Sebut saja PSM Makassar, melalu CEO-nya, Munafri, mengklaim jika degradasi tak tepat dilakukan di musim ini mengingat banyak pula regulasi yang mendadak dibatalkan implementasinya baik oleh PSSI dan PT LIB.

"Liga 1 ini banyak kekurangannya. Tidak adil kalau sistem degradasi dilakukan saat ini. Aturan yang bagus seperti pemain U-23 dilakukan, lalu diubah. Wasit Liga 1 juga bermasalah," kata CEO PSM Makassar, Munafri.

1