Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) selalu identik dengan upacara bendera, sebagai bentuk sebuah penghormatan kepada para pejuang terhadap penjajah. Namun, ada suatu kegiatan yang juga turut menyemarakkan hari ultah Indonesia.
Kegiatan itu adalah lomba atau biasa disebut dengan Agustusan. Kisah seru nan lucu pasti ditemui pada festival tersebut. Salah satunya dialami oleh gelandang Arema FC, Adam Alis Setyano.
- Menang di Hari Ultah, Indonesia Catat Memori Indah 49 Tahun yang Lalu
- Bentuk Apresiasi, Skuat Indonesia Lakukan Hormat ke Tribun Penonton
- Keren! 17-8-45 Terpampang dalam Kemenangan Indonesia
- Kalahkan Filipina, Indonesia Buntuti Vietnam di Puncak Klasemen
- Indonesia U-22 3-0 Filipina U-22: Kado Indah HUT RI ke-72
Pesepakbola berdarah Betawi kental tersebut mencoba memutar waktu kala dirinya masih mengikuti perlombaan Agustusan. Saat ini, Adam yang telah berusia 23 tahun tengah dipadati oleh kegiatan timnya dalam mempersiapkan diri mengarungi kompetisi Gojek Traveloka Liga 1, dan tidak lagi bisa berpartisipasi pada lomba Agustusan tahun ini.
“Sudah tidak ikut lagi saya sekarang. Sebab, sibuk bermain sepakbola. Dulu sebelum bermain di kompetisi, sering,” ujar Adam ketika dihubungi INDOSPORT, Kamis (17/08/17) lalu.
“Tapi katanya hari ini ada lomba sewaktu latihan Arema FC,” beber Adam.
Mantan pemain Barito Putera ini berkisah, dia paling jago soal urusan lomba memasukkan benang ke dalam jarum.
“Waktu kecil saya paling suka lomba masukan benang ke dalam jarum,” jelas Adam.
Adam Alis (kiri) saat memperkuat Arema FC.“Dulu juara terus, karena di rumah sering bantu ibu melakukan hal yang sama,” sambungnya sambil tertawa.
Adam juga memiliki kisah unik yang membuatnya selalu teringat ketika menyambut HUT RI. Giginya pernah copot saat mengikuti perlombaan makan kerupuk.
“Kejadian lucu waktu lomba makan kerupuk. Gigi saya copot. Maklum, saking semangatnya waktu kecil,” kata mantan pemain Persija Jakarta itu.
Sewaktu kecil, Adam mengaku tidak pernah mengikuti perlombaan yang aneh-aneh. Memiliki darah Betawi tidak serta-merta membuatnya berani berkontribusi pada perlombaan yang cukup ekstrem, panjat pinang.
“Kalau panjat pinang, saya tidak berani. Tapi suka banget melihatnya. Seru,” tutup Adam.