Liga 1 Indonesia

Kalah 4 Kali Beruntun, Septian David Maulana Gundah Soal Klubnya

Kamis, 28 September 2017 06:02 WIB
Penulis: Muhammad Adiyaksa | Editor: Rizky Pratama Putra
 Copyright:

Empat kekalahan beruntun dialami Mitra Kukar di bawah pimpinan pelatih baru, Yudi Suryata. Gelandang Naga Mekes, julukan Mitra Kukar, Septian David Maulana pun gusar dengan hasil tersebut.

Partai pertama Yudi bersama Mitra tidak berjalan mulus. Melawan Persija Jakarta, Naga Mekes kalah 1-2 di kandang sendiri. Lalu, tumbang melawan Perseru (1-2), Arema FC (0-3), dan PS TNI (1-2).

© Internet
Septian David Maulana (Mitra Kukar) Copyright: InternetSeptian David Maulana (Mitra Kukar)

Hasil jeblok itu membuat Septian gundah. Apalagi, gelandang berusia 21 tahun tersebut baru kembali membela Naga Mekes pada empat partai teraktual. Sebab sebelumnya, Septian membela Tim Nasional (Timnas) Indonesia U-22 di SEA Games 2017.

“Kalau menurut saya masih banyak kekurangan, pertahanan kita masih kurang, kita juga masih belum kompak sekali. Belum ada strategi khusus. Lebih mengandalkan individu dibanding kerja sama tim,” ujar Septian saat ditemui INDOSPORT.

© Istimewa
Marinus Mariyanto dan Septian David Maulana. Copyright: IstimewaMarinus Mariyanto dan Septian David Maulana.

Tepat kepulangan Septian dari Timnas U-22, Mitra menunjuk Yudi sebagai pelatih tetap. Karena sebelumnya, Naga Mekes dipegang oleh caretaker, Sukardi Kardok.

Septian merasakan perbedaan dilatih oleh Yudi dan Sukardi. Paling kentara ada pada penerapan taktik di atas lapangan.

“Mungkin kalau pelatih sekarang, kurang strategi. Permainannya jadi monoton. Lebih banyak mengandalkan individual pemain. Tidak bisa bermain secara bersamaan. Beda sama pelatih sebelum-sebelumnya,” ungkap Septian.

© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Selebrasi pemain PS TNI, Sansan Fauzi (kanan) usai mencetak gol kedua ke gawang Mitra Kukar. Copyright: Herry Ibrahim/INDOSPORTSelebrasi pemain PS TNI, Sansan Fauzi (kanan) usai mencetak gol kedua ke gawang Mitra Kukar.

Perubahan posisi pun membuat pemuda kelahiran Semarang tersebut menjadi kurang nyaman. Di Timnas U-22, dia banyak bermain sebagai gelandang serang. Sementara setelah pulang ke Naga Mekes, dia kembali ke posisi aslinya sebagai gelandang sayap. Padahal, pemain bernomor punggung 29 tersebut mulai tertarik menjadi pengatur serangan.

“Beda, karena di SEA Games 2017 saya lebih banyak bermain di tengah. Balik di Mitra harus adaptasi lagi bermain sebagai winger. Sebenarnya tidak masalah sih. Tapi mungkin masih kurang nyetel,” kata Septian.

“Kalau ingin bangkit, kita harus mengubah strategi. Mungkin pergantian pemain, atau pintarnya pelatih mengola skema permainan. Jangan hanya memainkan pemain itu-itu saja. Harus ada rotasi,” imbuhnya.

Usai menelan empat kekalahan beruntun, posisi Mitra turun drastis dari papan tengah. Kini, Naga Mekes menempati posisi ke-11 dengan 34 poin dari 26 laga. Septian yakin, timnya akan kembali bangkit di sisa musim.

“Selalu optimis. Masih banyak pertandingan ke depan yang masih bisa kita manfaatkan,” tutupnya.

570