Liga Indonesia

Dinilai Tak Fair Play, Pelatih Bhayangkara Anggap Sebagai Lelucon

Kamis, 25 Januari 2018 19:10 WIB
Kontributor: Ian Setiawan | Editor: Agus Dwi Witono
© Zainal Hasan/INDOSPORT
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy. Copyright: © Zainal Hasan/INDOSPORT
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy.

Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy langsung menanggapi tudingan sikap yang tidak fair play yang dilakukan skuatnya. Kontroversi itu membalut proses gol pertama BFC yang dibukukan Herman Dzumafo Epandi saat meneruskan crossing Paulo Sergio di menit ke-33.

Berawal dari cederanya Fakthulo Fatkhuloev di tengah lapangan, Paulo enggan membuang bola dan meneruskan permainan ke depan hingga berujung gol pembuka kedudukan itu. Tak hanya soal prosesnya, keluhan Persela Lamongan juga mengacu pada posisi Dzumafo yang dianggap off-side saat menerima bola sodoran Sergio.

© Zainal Hasan/INDOSPORT
Herman Dzumafo Epandi mengontrol bola saat melawan PSAD. Copyright: Zainal Hasan/INDOSPORTHerman Dzumafo Epandi mengontrol bola saat melawan PSAD.

"Saya anggap ini lucu. Kalau gol itu dianggap tidak fair play, saya anggap ini sebuah lelucon," Simon McMenemy mengatakan.

McMenemy pun menganggap tak ada yang aneh terhadap proses maupun gol Dzumafo. Fatkhulo Fatkhuloev juga dianggap melakukan diving lantaran Wasit Rihendra Purba dari Medan tidak meniup peluit tanda pelanggaran.

"Mereka punya pemain dengan tinggi 6 kaki 4 inci tapi jatuh karena tertiup angin. Ini sangat lucu, karena mereka seharusnya tahu yang dilakukan," jelas Simon.

"Mereka berusaha menghentikan permainan lewat free-kick tapi tidak berhasil. Dan (jatuhnya Fakthuloev) saya anggap permainan masih berjalan," imbuh pelatih asal Skotlandia itu.

Kendati demikian, Simon tak lantas keras kepala dengan membenarkan gol Dzumafo itu sepenuhnya.

"Bisa saja ada kesalahan. Tapi menurut saya memang lucu jika gol kami dinilai tidak fair play," pungkasnya.

513