x

Mengenang Insiden Tandukan Zidane, Pentingnya Memaafkan Aku yang Dulu

Sabtu, 16 Maret 2019 11:50 WIB
Penulis: Luqman Nurhadi Arunanta | Editor: Indra Citra Sena

INDOSPORT.COM - Zinedine Zidane baru saja kembali melatih Real Madrid setelah sempat mengundurkan diri pada akhir Mei 2018.

Membingungkan memang mendengar kabar kembalinya Zidane ke Real Madrid. Los Blancos alias Si Putih (julukan Madrid) seolah belum bisa move on dari bayang-bayang sang mantan.

Di sisi lain, Zidane juga tidak gengsi untuk mau balikan. Wani balen itu suatu keputusan yang arif, terlebih Zidane memang mengakui dirinya punya hutang balas budi ke Real Madrid.

Hutang budi itu dibalas lunas oleh Zidane dengan raihan sembilan trofi dalam hitungan 2,5 musim. Ia memberikan tiga gelar Liga Champions secara beruntun dan mengukir rekor sebagai pelatih pertama yang pernah melakukannya.

Baca Juga

Diangkat dari tim B dan dinilai belum berpengalaman, Zidane memang diremehkan oleh banyak pihak pada awalnya, namun legenda tim nasional Prancis itu sudah kenyang diremehkan.

Zidane pernah ‘dilecehkan’ di senjakala kariernya pada 2006. Insiden tandukan pada final Piala Dunia 2006 di Jerman membuatnya terus menyesal dan tak jarang menimbulkan mimpi buruk.

Semua itu bermula dari perbincangan santai sekilas, namun berujung penyesalan. Kata-kata bernada memaki yang keluar dari mulut Marco Materazzi membuat Zidane sakit hati.


1. Detik-detik Amarah Zidane

Zinedine Zidane menanduk Marco Materazzi di final Piala Dunia 2006.

Final Piala Dunia pada 9 Juli 2006 mempertemukan Prancis melawan Italia. Zidane membuka keunggulan Prancis terlebih dahulu melalui titik putih pada menit ke-7.

Materazzi lantas membuat kedudukan kembali sama kuat 1-1 pada menit ke-20. Pertandingan berlangsung ketat hingga berujung perpanjangan waktu.

Di situlah Zidane seperti kesurupan setelah berjalan bersama Materazzi di tengah pertandingan. Ia tiba-tiba berhenti di depan sang rival lalu tiba-tiba menanduknya.

Materazzi jatuh tersungkur, Zidane terdiam tak bisa kabur melihat wasit menghampirinya dengan gestur tubuh tegas. Wasit Horacio Elizondo lantas mencabut kartu merah, pertanda Zidane meninggalkan lapangan di saat rekan setimnya masing berpeluh keringat.

Baca Juga

Ini merupakan kartu merah kelima Zidane sepanjang kariernya. Ia harus menutup karier yang memang akan berakhir setelah itu dengan kesedihan yang ternoda.

Prancis harus menerima nasib buruk selepas kepergian Zidane. Alhasil, Les Bleus kalah dari Italia dengan skor 3-5 pada babak adu penalti.

Tidak ada yang tahu pasti apa penyebab begitu bergejolaknya Zidane sehingga menanduk Materazzi. Beredar isu bahwa Materazzi diduga menyinggung ibu dan adik perempuan Zidane.

“Sebenarnya tidak ada masalah antara saya dengan Materazzi sebelum pertandingan. Semua berawal ketika ia memegang baju saya dan saya minta ia menghentikannya.”

“Lalu saya katakan jika ia menginginkan baju saya, saya akan berikan setelah pertandingan. Yang terjadi kemudian adalah ia menghina saya dengan kata-kata tidak pantas yang menyinggung ibu dan adik saya.”

“Saya coba abaikan tapi kemudian saya menghampirinya dan tandukan itu terjadi begitu cepat,” ungkap Zidane seperti dilansir dari BBC Sport beberapa waktu lalu.


2. Zidane Setelahnya

Zinedine Zidane dan Daniel Ceballos

Marco Materazzi sempat menyangkal bahwa ia telah menghina Zidane dengan sebutan teroris atau melecehkan ibu dan saudara perempuan Zidane seperti yang raiam beredar oleh media massa.

Akan tetapi, terungkap setahun setelahnya, Materazzi membeberkan kata-kata yang membuat Zidane mengamuk hingga menanduknya hingga terjatuh.

“Saya lebih suka pelacur itu adik Anda,” ungkap Materazzi seperti dikutip dari Guardian.

Zidane memang telah berdosa dan ia sama sekali tidak bangga dengan tindakannya itu. Aksi memalukan tersebut telah memberikan cermin buruk kepada pemain muda, seluruh pelatih, dan masyarakat Prancis.

"Saya tidak suka dengan aksi itu, terlebih kepada semua pemain muda, seluruh pelatih, orang-orang yang secara sukarela membuat sepak bola berbeda seperti sekarang, tapi itu adalah bagian hidup saya. Memang tidak menyenangkan, tapi saya harus menerimanya," ungkap Zidane dikutip dari Telefoot.

Baca Juga

Zidane telah meminta maaf. Memaafkan ia yang dulu memang seperti melihat wajah kita sendiri di laman Facebook 10 tahun silam.

Zidane hanya bisa membiarkan waktu menghapus mimpi-mimpi buruknya selama 13 tahun lamanya. Iapun telah memberatkan timbangan amalan kebaikannya dengan prestasi yang mengalir tiada henti.

Sembilan gelar dengan rekor 104 kemenangan dan hanya 16 kekalahan dari 149 pertandingan. Zidane memenangkan trofi setiap 97,6 hari bersama Real Madrid. Fantastis.

Kini, Zidane telah kembali ke Real Madrid untuk sekali lagi memulihkan nama baiknya. Insiden tandukan itu hanyalah wajah buruk yang berusaha Zidane pulas dengan binar senyum yang harum karena prestasi.

Ikuti Terus Berita Sepak Bola Internasional dan Olahraga Lainnya di INDOSPORT

Real MadridItaliaPrancisZinedine ZidaneMarco MaterazziIn Depth Sports

Berita Terkini