x

Samai Rekor Batistuta di AS Roma, Chelsea Menyesal Lepas Abraham?

Jumat, 18 Maret 2022 10:05 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Tammy Abraham berhasil menyamai rekor Gabriel Batistuta di AS Roma. Apakah kenyataan ini kian membuat Chelsea menyesal?

INDOSPORT.COM – Tammy Abraham berhasil menyamai rekor Gabriel Batistuta di AS Roma. Apakah kenyataan ini kian membuat Chelsea menyesal?

Tammy Abraham berhasil menyamai rekor Gabriel Batistuta dan bahkan Vincenzo Montella dengan mencetak 21 gol di musim debutnya usai membawa AS Roma menyingkirkan Vitesse Arnhem di ajang Liga Konferensi Eropa, Jumat (18/03/22).

Baca Juga

Dalam laga yang berlangsung di Stadion Olimpico itu, AS Roma bermain imbang 1-1 dengan Vitesse usai gol Maximilian Wittek di menit ke-62, mampu dibalas oleh Abraham di menit ke-90.

Hasil seri itu cukup untuk membuat AS Roma melangkah ke babak perempat final Liga Konferensi Eropa. Karenanya, nama pemain berusia 24 tahun itu pun dipuja-puja.

Terlebih, golnya ke gawang Vitesse itu merupakan gol ke-21 nya bersama AS Roma di segala ajang, yang membuat pemain berusia 24 tahun itu menyamai rekor Batistuta dan Montella.

Baca Juga

Keberhasilan Abraham menyamai rekor dua penyerang legendaris AS Roma itu berbanding terbalik dengan nasib mantan timnya, Chelsea bersama bomber termahalnya, Romelu Lukaku.

Chelsea memilih mendatangkan Lukaku dengan harga 115 juta euro sebagai pengganti Abraham yang hijrah ke AS Roma dengan mahar 40 juta euro saja.

Perbedaan harga tiga kali lipat itu tak berbanding lurus dengan performa Lukaku. Bila dibandingkan, pemain asal Belgia ini baru mencetak 11 gol dari 33 laga dan Abraham telah mencetak 21 gol dari 39 laga.

Baca Juga

Dengan kenyataan ini, apakah Chelsea menyesal melepas Tammy Abraham ke AS Roma?


1. Bedah Performa Abraham di AS Roma dan Lukaku di Chelsea

Romelu Lukaku terlihat lesu di laga Manchester City vs Chelsea, Sabtu (15/01/22). (REUTERS/Peter Powell)

Untuk menjawab pertanyaan tersebut, perlu membedah statistik di luar hitungan gol dan assist yang dibuat oleh Lukaku dan Abraham sendiri berdasarkan performa tim masing-masing yakni Chelsea dan AS Roma.

Baik Lukaku dan Abraham sama-sama merupakan penyerang bertipe Poacher yang garang di dalam kotak penalti dan memanfaatkan peluang sekecil apapun.

Baca Juga

Dengan kata lain, keduanya membutuhkan sosok kreatif di belakangnya guna menunjang kelihaiannya dalam mencetak gol.

Dilihat dari sisi ini, Abraham jelas lebih jauh beruntung ketimbang Lukaku. Sebab, AS Roma memiliki sederet pemain kreatif yang bermain di belakangnya.

Untuk kancah Liga Italia hingga pekan ke-29, AS Roma berada di urutan ketiga soal Shot-Creating Actions atau tindakan berupa dribel, operan, pelanggaran yang berbuah peluang dengan total 700 SCA di belakang Inter Milan (757) dan Napoli (751).

Baca Juga

Banyaknya nilai SCA yang dibuat AS Roma sejauh ini, membuat Abraham lebih mudah mendapatkan peluang ketimbang Lukaku bersama Chelsea.

Untuk Chelsea sendiri, dalam 28 pertandingan di Liga Inggris musim ini, The Blues hanya membuat total 651 SCA dan berada di peringkat ke-5 dari 20 kontestan.

Hal ini membuat Lukaku pun sedikit terisolir di depan gawang karena tak memiliki pemain yang bisa mendukung kemampuannya sebagai Poacher.

Baca Juga

Ditambah lagi, Chelsea tak memiliki banyak pemain kreatif di belakang Lukaku dan Thomas Tuchel selaku pelatih memilih menerapkan pola False 9 ketimbang adanya penyerang tradisional.

Lantas dengan statistik ini, apakah Chelsea menyesal melepas Abraham ke AS Roma?


2. Chelsea dan Abraham Sama-sama Move On

Selebrasi pemain Chelsea, Tammy Abraham usai mencetak gol ke gawang Crystal Palace pada Liga Primer Inggris di Stamford Bridge, London, Sabtu (09/11/19).

Jika melihat dari statistik di halaman sebelumnya, maka jawabannya Chelsea tak menyesal sama sekali. Pasalnya, gaya permainan The Blues di bawah Tuchel tak cocok untuk Abraham maupun Lukaku.

Terlebih, Abraham dan Lukaku memiliki tipikal permainan yang sama. Dilansir dari laman FBRef, kedua pemain ini terbilang pasif dalam Build Up permainan timnya dan lebih banyak beroperasi di kotak penalti lawan.

Abraham punya rataan umpan sukses sebesar 73,4 persen dari 20,95 operan per 90 menit. Sedangkan Lukaku memiliki rataan operan sukses 74,1 persen dari 18,81 operan per 90 menit.

Baca Juga

Lalu Abraham punya rataan menyentuh bola di kotak penalti sebesar 6,14 kali per 90 menit. Sedangkan Lukaku berkisar 6,59 kali per 90 menit.

Kemiripan gaya bermain keduanya pun membuktikan bahwa taktik yang dijalankan Jose Mourinho lebih mendukung perkembangan Abraham ketimbang taktik Tuchel kepada Lukaku.

Dengan kata lain, jika Chelsea masih dilatih Tuchel dan memulangkan Abraham, maka catatan golnya bersama AS Roma tak akan mampu diulanginya bersama The Blues.

Hal serupa juga berlaku untuk Lukaku. Andai dirinya pergi dari Chelsea dan bermain di AS Roma di bawah arahan Mourinho, bisa dijamin bahwa penyerang Belgia ini akan mencetak gol lebih banyak ketimbang di Chelsea.

Baca Juga

Pada akhirnya, Abraham kini mendapat tempat yang cocok untuk perkembangannya sebagai striker haus gol. Sedangkan Lukaku terjebak dalam tim yang tak cocok dengan gaya bermainnya.

Wajar jika Abraham saat ini menjadi pujaan baru AS Roma. Ia pun mengaku bahwa Il Giallorossi telah membantunya di titik terendah dalam kariernya bersama Chelsea.

“Seperti yang saya katakan, saya akan memberikan segalanya untuk klub ini (AS Roma). Ada masa di mana saya berada di titik terendah dalam karier saya, AS Roma mengangkat saya dan memberikan saya kepercayaan diri,” ujar Abraham dikutip dari AS Roma.

Baca Juga

Tak ada namanya penyesalan baik bagi Abraham maupun Chelsea. Kedua pihak sepakat berpisah demi kebaikan masing-masing di musim ini dan musim seterusnya.

Satu hal yang pasti, rujuknya Abraham dan Chelsea tak akan terjadi dalam waktu dekat, setidaknya hingga 2023 mendatang saat klausulnya diaktifkan.

ChelseaJose MourinhoAS RomaRomelu LukakuThomas TuchelIn Depth SportsTammy AbrahamSepak Bola

Berita Terkini