Seorang Remaja di Inggris Divonis Kurungan Penjara, Setelah Hina Bintang Manchester United
INDOSPORT.COM - Seorang remaja berusia 19 tahun di Inggris dijatuhi hukuman enam minggu penjara, karena melontarkan hinaan rasial terhadap Marcus Rashford setelah sang striker gagal mengeksekusi penalti di final Kejuaraan Eropa 2020.
Justin Price, yang berasal dari kota Worcester, mengaku bersalah karena mengirim pesan yang sangat ofensif bermuatan rasis di akun Twitternya kepada Rashford usai kegagalannya dalam mengeksekusi penalti.
Penyerang Manchester United itu gagal mencetak gol dari jarak 12 yard saat Inggris kalah di final dari Italia di Stadion Wembley musim panas lalu.
Dilansir dari Metro UK, Price awalnya membantah segala tuduhan yang ditujukan kepadanya selama investigasi awal yang dilakukan oleh pihak kepolisian setempat.
Ia bahkan sempat mengubah nama akun Twitter pribadinya untuk menghindari sanksi dari pihak berwajib. Namun, pada akhirnya Price kemudian mengakui hinaan bermuatan rasial yang dicuitkan akunnya terhadap Rashford.
Selama pembacaan vonis hukuman di Pengadilan Magistrat Kidderminster, pengacara Price mengatakan bahwa remaja berusia 19 tahun itu mengaku telah menyesal atas tindakan bodoh yang dilakukannya.
"Pada malam insiden ini terjadi, Price sedang bersama grup game onlinenya, tetapi ia mengaku bertanggungjawab penuh atas cuitan rasialnya kepada Rashford. Dia tahu itu salah dan menyesalinya segera setelah dikirim," kata pengacara Price, dikutip dari Metro UK.
Cuitan yang dikirim ke Rashford termasuk dalam kategori cercaan rasial. Meskipun, pengacara Price mengklaim bahwa ia tidak mengetahui makna di baliknya, sebelum mendengarkan cuitan tersebut dinyanyikan dengan cara rasis dalam alunan musik rap.
1. Cemoohan juga Terjadi di Dunia Nyata
Cemoohan serta hinaan berbau rasis yang masif ditujukan pada Marcus Rashford, pasca gagal mengantarkan Inggris menjadi juara Euro 2020, tidak hanya berlangsung di sosial media saja.
Aksi serupa juga dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab di dunia nyata, salah satunya dalam bentuk mural wajah sang pemain.
Mural yang terletak di dinding salah satu bangunan di Withington, Manchester, yang merupakan kampung halaman Rashford tersebut dilaporkan telah dirisak dengan sejumlah tulisan berbau rasis.
Karya seni itu dibuat sesungguhnya sebagai bentuk penghormatan atas upaya terpuji yang dilakukan striker 23 tahun tersebut usai membantu anak-anak di Inggri mendapat makanan gratis selama masa awal pandemi Covid-19.
Rashford bukan satu-satunya korban. Bukayo Saka dan Jadon Sancho juga jadi target aksi diskriminasi warna kulit. Keduanya jadi kambing hitam setelah juga tidak mampu mengeksekusi penalti kontra Italia dengan baik.
Insidien ini tentu telah menodai usaha yang sedang gencar dilakukan oleh Federasi Sepak Bola Inggris (FA) untuk menghapus tindak rasisme yang kerap kali terjadi dalam sepak bola, terutama di Liga Inggris.
2. Arsenal Ambil Peluang Bajak Marcus Rashford?
Klub Liga Inggris, Arsenal, dikabarkan akan mengajukan tawaran untuk mendatangkan penyerang timnas Inggris, Marcus Rashford dari Manchester United pada bursa transfer musim panas 2022 mendatang.
Karier pemain Timnas Inggris, Marcus Rashford, bersama Manchester United seolah turun drastis pada musim 2021/2022 ini.
Hal ini terlihat dari hitungan gol, yakni lima gol dari 21 pertandingan yang mampu dikemas oleh Rashford pada musim ini.
Padahal, pada musim 2020/2021, Rashford mampu mencatatkan raihan yang sama hanya dalam lima pertandingan saja.
Untuk mendapatkan performa terbaik, muncul asumsi bahwa penyerang 24 tahun ini harus hengkang ke klub lain.
Baca Selengkapnya: Sering Diparkir Manchester United, Arsenal Ambil Peluang Bajak Marcus Rashford?