x

Potensi Lahirkan Calon Pemain Timnas, Begini Harapan Ketua MPR untuk GIC 2

Kamis, 30 Juni 2022 16:02 WIB
Editor: Indra Citra Sena
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, dalam upacara pembukaan Garuda International Cup 2 di ATG Sentul, Kamis (30/6/22).

INDOSPORT.COM - Sepak bola usia dini di Indonesia semakin menggeliat seiring dengan terselenggaranya hajatan akbar Transtama-Garuda International Cup (Transtama-GIC) 2, Kamis (30/6/22). 

Turnamen yang mempertandingkan dua kategori usia (U-12 dan U-17) ini sekaligus menawarkan kesempatan langka kepada pesepak bola cilik serta remaja. Apalagi kalau bukan pengalaman menjajal kekuatan tim-tim dari negara lain asal kawasan Asia Tenggara. 

Baca Juga

Penasihat event Transtama-GIC 2, Bambang Soesatyo, melihat turnamen ini berpotensi mengangkat prestasi sepak bola nasional di masa depan. Bisa jadi dari sini bermunculan talenta-talenta terbaik bangsa yang kelak menjadi andalan timnas Indonesia

"Turnamen usia muda sangat penting dalam upaya memajukan sepak bola Indonesia. Di Transtama-GIC 2, para pemain mendapatkan kesempatan langka menghadapi tim-tim dari negara lain," kata Bambang Soesatyo kepada awak media di Sentul, Kamis (30/6/22). 

"Negara kita memiliki populasi lebih dari 200 juta penduduk. Banyak potensi yang seharusnya bisa digali. Melalui Transtama-GIC 2 inilah nantinya diharapkan muncul bibit-bibit sepak bola untuk memperkuat timnas Indonesia di masa depan," cetusnya. 

Baca Juga

Pria yang diketahui juga menduduki jabatan Ketua MPR RI ini tak lupa menekankan betapa pentingnya menanamkan semangat sportivitas sebagai bekal untuk para pemain muda. Sasaran utamanya tentu adalah raihan trofi bergengsi tingkat Asia, bahkan dunia. 

"Kategori usia dini seperti U-12 dan U-17 adalah waktunya menanamkan sportivitas dan mental bertanding supaya kelak bisa membuahkan prestasi gemilang bersama timnas Indonesia, bukan cuma di level Asia, melainkan juga Piala Dunia," tandasnya. 

Baca Juga

Sekadar mengingatkan, Transtama-Garuda International Cup 2 merupakan kelanjutan turnamen yang pernah digelar di Bandung pada 2015. 

Turnamen kala itu hanya diikuti akademi-akademi terbaik dari tiga negara yaitu Indonesia, Malaysia, dan Singapura, hingga akhirnya berkembang menjadi lima negara berselang tujuh tahun kemudian. 


1. Dipantau Indra Sjafri

Suasana pembukaan turnamen Garuda International Cup 2 di ATG Sentul, Kamis (30/6/22)

Di sisi lain, direktur teknik timnas Indonesia, Indra Sjafri, selaku perwakilan PSSI yang turut hadir dalam upacara pembukaan menilai Transtama-GIC 2 sebagai pionir mengingat hampir belum pernah ada turnamen sepak bola usia dini berskala internasional di Tanah Air. 

Berdasarkan pengalaman Indra Sjafri, timnas Indonesia atau klub-klub biasanya berstatus tamu undangan untuk mengikuti turnamen berskala internasional di luar negeri. Tahun ini justru menjadi tuan rumah dengan melibatkan empat negara lain dari kawasan Asia Tenggara. 

Baca Juga

Harapannya, Transtama-GIC yang rencananya akan digelar setiap tahun bisa kelak menjelma sebagai Piala Gothia ala Indonesia. PSSI sangat menantikan perkembangan turnamen berskala internasional ini karena akan membawa dampak positif untuk kemanjuan sepak bola nasional. 

Baca Juga

"Tahun ini edisi kedua setelah 2015. Semoga nanti edisi ketiga dan seterusnya makin banyak tim-tim dari negara lain yang berpartisipasi. Harus bisa menjadi Piala Gothia-nya Indonesia," pungkas Indra Sjafri.


2. Antusiasme Pelatih Brunei

Timnas Brunei Darussalam U-16 berlatih di ATG Sentul, Senin (27/6/22).

Pesta sepak bola usia dini bertajuk Transtama-Garuda International Cup 2 (30 Juni-3 Juli) menawarkan intensitas tinggi yang berguna bagi perkembangan kualitas dan mentalitas pemain. Setidaknya itulah penilaian dari wakil Brunei Darussalam, FABD. 

Diketahui, FABD yang rupanya mengirimkan timnas Brunei U-16, berpartisipasi dalam hajatan Garuda International Cup 2 di kategori U-17. Mereka paling pertama datang dan langsung menjajal lapangan standar FIFA di kompleks ASIOP Training Ground (ATG) Sentul. 

Timnas Brunei Darussalam antusias menyambut Garuda International Cup 2 karena para pemain berkesempatan menjajal tim-tim berkualitas dari negara lain. Mereka butuh pengalaman berskala internasional dalam rangka membentuk mental pemenang. 

Baca Juga

"Di mata kami, Garuda International Cup 2 menawarkan pengalaman melawan tim-tim berkualitas lintas negara. Kami akan memaksimalkan turnamen ini untuk kemajuan sepak bola Brunei," kata pelatih FABD, Hazmin Hamzah, kepada awak media di ATG Sentul, Senin (27/6/22). 

"Inilah turnamen berskala internasional pertama yang kami jalani. Para pemain berkesempatan merasakan intensitas tinggi. Sebuah tantangan besar dan saya rasa akan bagus untuk kami," cetusnya. 

Baca Selengkapnya

Timnas IndonesiaMPR RILiga IndonesiaBola IndonesiaBerita Timnas IndonesiaATG SentulOne FootballGaruda International Cup

Berita Terkini