x

Karismatik Jose Mourinho dan Skuad Elite AS Roma di Liga Italia: Serigala Terlahir Kembali

Minggu, 7 Agustus 2022 12:54 WIB
Editor: Juni Adi
Para penggawa AS Roma dan Jose Mourinho merayakan trofi UEFA Conference League 2021/22 (26/05/22). (Foto: REUTERS/Lisi Niesner)

INDOSPORT.COM - Kedatangan Jose Mourinho membuat perubahan besar terhadap klub Liga Italia (Serie A) AS Roma yang mampu menggaet para pemain bintang ternama.

AS Roma kembali membuat gebrakan di bursa transfer musim panas ini dengan mendatangkan pemain bintang ternama lagi, kali ini adalah Georginio Wijnaldum.

Baca Juga

Kepastian tersebut dikonfirmasi langsung oleh AS Roma melalui media sosial resmi mereka dan laman klub, pada Sabtu (06/08/22).

Wijnaldum sendiri sudah tiba di kota Roma sejak Kamis (04/08/22) waktu setempat, lalu keesokan harinya pada Jumat (05/08/22) dirinya melakukan tes medis dan dinyatakan lolos.

AS Roma mendatangkan Wijnaldum dari Paris Saint-Germain (PSG) dengan status pinjaman, tapi mereka punya opsi untuk mempermanenkannya di akhir musim Liga Italia.

Baca Juga

"Perasaannya sangat menyenangkan menjadi pemain Roma. Semua orang yang saya ajak bicara memberi umpan balik yang bagus soal klub ini," ujar Wijnaldum di situs resmi klub.

"Klub menjelaskan betapa mereka menginginkan saya lewat usaha yang dilakukan untuk menuntaskan kesepakatan, yang selalu memberi pemain kepercayaan diri dan keyakin," lanjut gelandang 31 tahun itu.

"Saya berjanji akan memberikan 100% dan membantu tim bersaing untuk semua target kami," tukasnya.

Baca Juga

Kehadiran Georginio Wijnaldum di AS Roma jadi rekrutan kelima yang dilakukan oleh klub ibu kota Italia itu pada bursa transfer musim panas ini. 

Sebelumnya mereka sudah mendatangkan Nemanja Matic, Mile Svilar, Zeki Celik, dan Paulo Dybala untuk menyambut kompetisi Liga Italia musim depan.


1. Kecerdikan Jose

Jose Mourinho memegang trofi UEFA Conference League pasca membawa AS Roma menjadi juara (26/05/22). (Foto: REUTERS/Lisi Niesner)

Keberhasilan AS Roma memboyong beberapa nama tenar tidak lepas dari sosok pelatihnya, Jose Mourinho. Pria asal Portugal itu memang dikenal sebagai salah satu juru taktik terhebat di Eropa.

Buktinya, ia langsung memberikan dampak besar bagi permainan tim, kebijakan transfer, hingga prestasi yang sudah lama didambakan oleh pendukung Giallorossi.

Baca Juga

Untuk performa, AS Roma diubahnya menjadi salah satu tim tangguh dalam pertahanan dan tajam dalam melakukan serangan.

Di Liga Italia musim lalu, AS Roma menjadi salah satu dengan pertahanan cukup bagus karena menempati urutan keempat dalam hal kebobolan di enam besar papan atas.

Mereka kemasukan 43 gol di bawah pemuncak klasemen Liga Italia musim lalu, AC Milan (31 gol), Napoli (31 gol), Inter Milan (32 gol), Juventus (37 gol) dan di atas Lazio (58 gol).

Baca Juga

Sedangkan untuk kebijakan transfer klub, Jose Mourinho sukses membuat manajemen AS Roma berani keluar uang, demi bisa menggaet beberapa pemain bintang yang dibutuhkannya.

Musim lalu, mereka berhasil meyakinkan Tammy Abraham pindah dari Chelsea. Keyakinan Jose Mourinho terhadap talenta mantan anak asuhnya terbukti tepat.

Sebab Tammy Abraham tampil moncer bersama AS Roma di Liga Italia dan jadi andalan di lini depan. Total ia mengoleksi 17 gol pada musim lalu di kompetisi lokal.

Baca Juga

Padahal sebelumnya di klub lamanya, Chelsea, bakat Tammy Abraham tak dilirik oleh pelatih Thomas Tuchel, lebih memilih mendatangkan striker Romelu Lukaku musim lalu.

Kecerdikan Jose Mourinho dalam memoles pemain sudah terbukti di beberapa klub lamanya. Di Tottenham Hotspur misalnya sebelum bergabung dengan AS Roma.

Di tangannya, Kane menjelma menjadi striker serba bisa dengan sumbangan 23 gol dan 14 assist dari 35 pertandingan di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Inggris.

Musim depan, bukan tidak mungkin Tammy Abraham akan menjelma jadi salah satu penyerang dengan torehan banyak gol. Apalagi ia akan mendapat duet yang sama tajamnya, yaitu Paulo Dybala.

Dengan hadirnya Dybala, pundi-pundi gol Tammy kemungkinan akan lebih banyak di musim depan.

Pasalnya, pemain asal Argentina itu tak hanya mumpuni perihal mencetak gol, namun juga sebagai pelayan striker utama.

Dybala dapat bermain sebagai trequartista yang berdiri tepat di belakang striker nomor 9.

Dilansir FBref, akurasi passing Dybala mencapai angka 88.2 persen per laganya, umpan ke sepertiga akhir sang pemain juga mencolok yaitu di angka 3.56 per pertandingan.

Dengan catatan seperti itu, Tammy akan semakin dimanjakan dengan umpan-umpan dan visi bermain Dybala yang di atas rata-rata.


2. Skuad Elite AS Roma Bisa Datangkan Prestasi

Selebrasi para pemain AS Roma usai mencetak gol ke gawang Tottenham Hotspur (31/07/22). (Foto: REUTERS/Ammar Awad)

AS Roma kini mulai memetik hasil dari kecerdikan Jose Mourinho sebagai seorang pelatih. Hal itu ditandai dengan putusnya puasa gelar musim lalu.

Jose Mourinho berhasil mengantarkan AS Roma merebut gelar kompetisi bergengsi antar klub Eropa kasta ketiga, UEFA Conference League usai mengalahkan Feyenoord Rotterdam dengan skor 1-0 di final.

Sementara di Liga Italia, mereka berhasil finis di peringkat ke-6 dan akan tampil di Liga Europa musim depan. Musim sebelumnya, mereka finis di posisi ke-7.

Untuk terus mendatangkan prestasi AS Roma langsung bergerak cepat mendatangkan pemain bintang ternama yang dibutuhkan oleh Jose Mourinho.

Satu nama yang fenomenal adalah Paulo Dybala. Penyerang Argentina itu padahal diincar banyak klub ternama seperti Chelsea, Manchester United hingga Real Madrid.

Baca Juga

Usai kontraknya tak diperpanjang oleh Juventus. Tetapi dia membuat keputusan mengejutkan dengan bergabung AS Roma.

Dengan hadirnya Dybala, jelas harapan untuk mendatangkan trofi yang lebih elite pada musim depan tertanam di pundak The Special One.

Bersama Mourinho, Giallorossi bermain dengan dua skema, yaitu 3-5-2 dan 4-2-3-1, skema itu hampir mirip seperti apa yang dia tunjukkan bersama Spurs.

Baca Juga

Tak hanya di lini depan, AS Roma juga akan tangguh di lini tengah dengan kehadiran Gioriginio Wijnaldum. 

Sebelumnya ia memiliki memiliki gelandang box to box yang dapat mencetak gol, sedangkan di Spurs tidak ada.

Orang itu adalah Jordan Veretout, Sebagai gelandang box to box, Veretout tidak hanya diandalkan Mourinho untuk menjelajah lini tengah, namun juga mencetak gol dan memberi assist dari lini kedua.

Hasilnya terbukti, Veretout jadi salah satu gelandang subur di AS Roma dengan torehan 4 gol dan 10 assist. 

Kedatangan Wijnaldum akan semakin menambah keseimbangan di lini tengah tim Serigala Ibu Kota.

Menarik dinantikan kiprah AS Roma musim depan, apakah mereka mampu mendatangkan tsunami trofi termasuk memenangkan gelar Liga Italia.

Jose MourinhoAS RomaPaulo DybalaGeorginio WijnaldumTammy AbrahamLiga Italia

Berita Terkini