x

Ditunggu Lawan Berat, 3 Resep bagi Graham Potter agar Chelsea Tak Lagi Jadi Ayam Sayur

Senin, 31 Oktober 2022 11:20 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Pelatih Chelsea, Graham Potter, di laga kontra AC Milan (12/10/22). (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)

INDOSPORT.COM – Berikut tiga resep untuk Graham Potter agar Chelsea tak lagi jadi ayam sayur dan bulan-bulanan jelang menghadapi lawan-lawan berat di laga lanjutan.

Graham Potter seakan berada di penghujung bulan madunya bersama Chelsea. Usai tak terkalahkan dalam sembilan laga awalnya, ia harus kembali ke bumi usai dipecundangi mantan timnya, Brighton.

Baca Juga

Dalam duel di pekan ke-14 Liga Inggris 2022/23 itu, Chelsea harus menyerah dari Brighton dengan skor telak, yakni 1-4, Sabtu (29/10/22).

Kekalahan ini pun menjadi alarm bahwa Graham Potter menemui titik terendahnya bersama Chelsea. Apalagi sampai kalah dari tim yang ia bangun sendiri di Brighton.

Kekalahan itu juga menjadi modal buruk jelang partai sulit yang akan dihadapi Chelsea. Sebelum gelaran Piala Dunia 2022, Graham Potter akan menghadapi tiga laga berat di kancah domestik.

Baca Juga

Tiga laga berat itu yakni melawan Arsenal dan Newcastle United di Liga Inggris 2022/23 dan melawan Manchester City di Carabao Cup.

Mengingat tengah moncernya Arsenal, Newcastle United, dan Manchester City, Graham Potter seakan tak punya harapan dan Chelsea diyakini akan tumbang.

Apalagi jika berkaca pada beberapa penampilan terakhir Chelsea. Selain itu dengan faktor cedera yang menerpa pilar penting dan lini pertahanannya.

Baca Juga

Alhasil, Graham Potter seakan tak punya modal apik untuk membawa Chelsea kembali bertaji dan tak jadi bulan-bulanan lawan.

Agar Chelsea tak lagi jadi bulan-bulanan, Graham Potter ada baiknya mencoba tiga resep berikut ini untuk kembali ke masa bulan madunya bersama The Blues. Berikut ulasannya.


1. Wajib Ubah Formasi

Graham Potter, pelatih Chelsea. Foto: REUTERS/Matthew Childs

1. Ubah Formasi

Sejak menukangi Chelsea pada awal September lalu, Graham Potter memilih mengedepankan formasi tiga bek ketimbang meramu taktik baru.

Dalam 10 laganya bersama Chelsea di segala ajang sejauh ini, tercatat Graham Potter menggunakan formasi tiga bek sebanyak tujuh kali.

Dalam tujuh laga menggunakan formasi tiga bek, baik 3-4-2-1, 3-4-1-2, dan 3-5-2, Chelsea menelan catatan buruk dengan dua imbang dan satu kekalahan.

Baca Juga

Formasi tiga bek ini nampaknya mulai usang, di mana banyak tim mulai memahami pola tersebut. apalagi Chelsea sudah memakainya dalam dua tahun terakhir.

Karenanya, Graham Potter mau tak mau harus mengubah Pattern dalam formasinya dan mulai kembali menggunakan empat bek dalam skema 4-2-3-1 atau 4-3-3.

2. Kembalikan Pemain ke Posisi Asli

Di laga kontra Brighton lalu, Graham Potter melakukan eksperimen dengan memainkan beberapa pemain di luar posisi idealnya.

Sebagai contoh, Christian Pulisic yang ditempatkan di sektor Wing Back kanan, lalu ada Raheem Sterling yang menjadi Wing Back kiri.

Baca Juga

Eksperimen ini pun terbilang gagal, karena Chelsea diekspos habis-habisan oleh Brighton lewat serangan balik cepat dari kedua sisi lapangan.

Dengan kekalahan itu, Graham Potter mendapat pelajaran penting agar dirinya kembali memainkan pemain di posisi aslinya.

Formasi 4-2-3-1 akan menjadi alternatif yang tepat, karena Pulisic dan Sterling bisa fokus menyerang di belakang striker tunggal dengan didukung Double Pivot dan Fullback di belakangnya.


2. Temukan The Winning Team

Aksi Graham Potter di laga Chelsea vs RB Salzburg (15/09/22). (Foto: REUTERS/David Klein)

3. Harus Temukan The Winning Team

Selama 10 laga yang telah dijalaninya sebagai pelatih Chelsea, Graham Potter seakan belum menemukan The Winning Team-nya bersama The Blues.

Terlihat Graham Potter masih kerap melakukan rotasi yang tak penting dan berujung pada kekalahan yang diterima Chelsea, baik secara hasil maupun permainan.

Baca Juga

Dalam beberapa laga terakhir, rotasi tak penting ini menjadi penyebab permainan Chelsea tak berkembang. Sebagai contoh Ruben Loftus-Cheek yang ditugaskan sebagai pengganti Jorginho.

Tampaknya Graham Potter harus mulai terus memainkan Jorginho di jantung permainan Chelsea, entah itu berpasangan dengan Mateo Kovacic ataupun Ruben Loftus-Cheek yang berperan sebagai gelandang Box to Box.

Baca Juga

Lalu di lini serang, Graham Potter harus kerap memainkan Pierre-Emerick Aubameyang yang sebelumnya telah menemukan ritme apik bersama Mason Mount dan Raheem Sterling.

Lalu di sektor pertahanan, ada baiknya Marc Cucurella ditaruh di posisinya sebagai bek kiri atau Wing Back ketimbang bek tengah kiri dalam formasi tiga bek.

ChelseaArsenalManchester CityNewcastle UnitedLiga InggrisOne FootballGraham Potter

Berita Terkini