x

Bedah Kualitas Piero Hincapie, Bek Ekuador di Piala Dunia 2022 yang Selangkah Lagi Gabung Chelsea

Kamis, 1 Desember 2022 16:04 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Bek Ekuador, Piero Hincapie, saat laga Piala Dunia 2022 kontra Senegal (29/11/22). (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)

INDOSPORT.COM – Raksasa Liga Inggris (Premier League), Chelsea, memanfaatkan momentum Piala Dunia 2022 untuk memboyong pemain anyar, yakni Piero Hincapie dari Ekuador.

Bek berusia 20 tahun itu masuk radar Chelsea untuk tahun 2023 nanti setelah penampilan apiknya bersama Ekuador dan klubnya, Bayer Leverkusen.

Dilansir dari Sports Illustrated, klub asal London Barat itu tengah membutuhkan bek baru menyusul hadirnya krisis di lini pertahanan saat ini.

Krisis ini hadir seiring mudah cederanya bek Chelsea seperti Wesley Fofana dan juga menuanya bek-bek pilar seperti Thiago Silva dan Kalidou Koulibaly.

Karena dua kondisi ini, Chelsea pun menjadikan sektor pertahanan sebagai sektor yang harus segera dibenahi ketimbang sektor lainnya.

Baca Juga

Kebutuhan Chelsea akan bek baru pun hadir dalam beberapa bulan terakhir seiring munculnya laporan yang mengaitkan The Blues dengan bek RB Leipzig, Josko Gvardiol.

Bek berpaspor Kroasia itu tengah dipantau oleh Chelsea sepanjang gelaran Piala Dunia 2022. Selain itu juga ada nama Piero Hincapie dari Ekuador.

Baca Juga

Nama Piero Hincapie merupakan nama anyar yang masuk ke kantong pemilik Chelsea, Todd Boehly. Rencananya, bek asal Ekuador itu akan didatangkan pada 2023 nanti.

Persoalan harga pun tampak tak jadi masalah bagi Chelsea yang meyakini Hincapie bisa menjadi penerus sejati Thiago Silva di jantung pertahanan The Blues.

Hadirnya nama Piero Hincapie pun menjadi pertanyaan di benak para pendukung Chelsea. Lalu, siapakah sosok bek Ekuador itu? Bagaimana dengan kualitas yang ia miliki?

Baca Juga

1. Profil Piero Hincapie

Piero Hincapie (kiri) berduel dengan Cody Gakpo di laga Belanda vs Ekuador (25/11/22). (Foto: REUTERS/Pedro Nunes)

Perjalanan Piero Hincapie di sepak bola hingga menembus level teratas seperti saat ini telah dimulai sejak usianya tujuh tahun untuk klub lokal kampung halamannya, Esmeraldas, Ekuador.

Pemain yang lahir pada 9 Januari 2002 itu kemudian bergabung Norte America, sebelum akhirnya bergabung tim profesional Ekuador, Independiente del Valle pada 2016.

Tiga tahun setelah kepindahannya ke Independiente del Valle, Hincapie mendapatkan debut profesionalnya di usia 17 tahun dengan menjadi starter di Liga Ekuador.

Bakatnya di usia muda itu lantas membuat tim Argentina, Talleres, merekrutnya pada 2020, atau saat dirinya baru bermain beberapa kali saja bagi Independiente del Valle.

Tak tanggung-tanggung, Talleres harus mengeluarkan 1 juta dolar AS untuk mendapatkan jasanya dari Independiente del Valle.

Di Argentina, Hincapie pun tak bertahan lama. Kiprahnya bersama Talleres membuat raksasa Liga Jerman, Bayer Leverkusen merekrutnya pada 2021 dengan harga 6 juta euro.

Sejak saat itu, Hincapie terus membela Bayer Leverkusen dan mampu mencatatkan 51 penampilan bagi klub berjuluk Die Werkself tersebut.

Talenta yang dimiliki Hincapie pun juga membuatnya mendapatkan pemanggilan ke tim nasional senior Ekuador di usia 19 tahun.

Debutnya terjadi pada 2021 lalu saat Ekuador menghadapi Kolombia di Copa America 2021. Sejak debutnya, ia telah mencatatkan 24 penampilan di berbagai ajang, termasuk di Piala Dunia 2022 ini.

Lalu, bagaimana dengan kualitas Piero Hincapie yang membuat Chelsea menargetkannya sebagai pemain anyar pada 2023 nanti?


2. Piero Hincapie: Si Bek Agresif Mirip Rudiger

Bek Ekuador, Piero Hincapie (kanan), saat laga Piala Dunia 2022 kontra Senegal (29/11/22). (Foto: REUTERS/Stephane Mahe)

Piero Hincapie sendiri merupakan bek tengah yang bisa beroperasi dalam formasi tiga bek maupun empat bek di klub dan tim nasional.

Dalam formasi tiga bek, Hincapie biasa bermain sebagai bek tengah kiri. Hal ini terlihat dari penampilannya bersama Bayer Leverkusen.

Lalu Hincapie juga bisa dimainkan sebagai bek tengah dalam formasi empat bek tengah yang ditunjukkannya selama bermain bersama Ekuador.

Melihat posisi yang dimainkannya, Hincapie pun bisa menempati lini belakang Chelsea dalam format tiga bek ataupun empat bek dengan mengisi pos Kalidou Koulibaly ataupun Thiago Silva.

Sebagai bek tengah, Hincapie punya kualitas yang terbilang mumpuni. Dilansir dari FBRef, ia tergolong bek agresif yang tak segan berduel, mirip dengan Antonio Rudiger.

Baca Juga

Hincapie punya rataan 2,04 tekel per 90 menit, 1,45 intersep per 90 menit, dan blok dengan catatan 1,64 kali per 90 menit.

Kemiripannya dengan Rudiger juga terlihat dalam kemampuan terlibat dalam permainan. Tercatat, Hincapie aktif dalam Build Up permainan dengan dribel sukses sebanyak 0,59 kali per 90 menit.

Baca Juga

Selain itu, Hincapie juga aktif melepaskan operan progresif atau operan ke area depan sebanyak 2,75 operan per 90 menit dan aktif dalam melepaskan operan dengan rataan 64,13 kali per 90 menit.

Karena keaktifannya membantu serangan dan permainan, Hincapie punya catatan 0,99 Shot-Creating Actions (SCA) atau tindakan berbuah tembakan ke gawang per 90 menit.

Bisa dikatakan, Hincapie bukanlah menjadi penerus Thiago Silva ataupun Koulibaly, merupakan menjadi penerus Rudiger yang hilang dari Chelsea pada musim panas 2022 kemarin.

Baca Juga
EkuadorChelseaPiala Dunia 2022In Depth SportsOne Football

Berita Terkini