Liga Indonesia

Kisah Unik Jebolan Timnas Indonesia U-14, Gabung Sriwijaya FC dengan 'Bumbu' Kebetulan

Kamis, 23 Januari 2020 10:55 WIB
Kontributor: Muhammad Effendi | Editor: Indra Citra Sena
© Muhammad Effendi/INDOSPORT
Dalam tubuh Sriwijaya FC ada dua pemain muda yang tengah menjalani trial untuk Liga 2 2020, salah satunya Rifki Ahmad Ale Silitonga. Copyright: © Muhammad Effendi/INDOSPORT
Dalam tubuh Sriwijaya FC ada dua pemain muda yang tengah menjalani trial untuk Liga 2 2020, salah satunya Rifki Ahmad Ale Silitonga.

INDOSPORT.COM - Dalam tubuh Sriwijaya FC ternyata ada dua pemain muda lokal yang tengah menjalani trial menjelang Liga 2 2020. Salah satunya bahkan berlabel eks timnas Indonesia U-14, yakni Rifki Ahmad Ale Silitonga. 

Cerita Rifky bisa trial di Sriwijaya FC cukup menarik dan benar-benar sebuah kebetulan. Pemuda kelahiran Palembang, 17 April 2001, tersebut sedang melakukan laga uji coba bersama klubnya, David FC, menghadapi PSAD di Stadion Patra Jaya, Plaju.

Aksi memukau Rifki Ahmad sepanjang pertandingan mampu menarik atensi pelatih Sriwijaya FC, Budiardjo Thalib, yang berada di sana memantau dari tepi lapangan. 

“Kemudian pelatih menawarkan saya bergabung ke Sriwijaya FC. Tanpa pikir panjang, saya langsung menerima tawaran itu," kata Rifki, Rabu (22/1/20).

Ia pun berada di antara pemain Sriwijaya FC lain dalam sesi latihan. Rifki akan berikan permainan terbaiknya supaya mendapatkan tempat di skuat utama Laskar Wong Kito di Liga 2 2020. 

Masih kata Rifki, ia pernah memperkuat timnas Indonesia U-14 bertarung di kejuaraan ASEAN School Championship 2016 di Malaysia.

Mengenakan jersey bernomor punggung 10, Rifki berhasil membawa timnas Indonesia menjadi runner-up kejuaraan sepak bola pelajar antarnegara Asia Tenggara tersebut. Mereka gagal meraih medali emas akibat takluk dari Thailand di final.

“Di sepak bola saya juga mengidolakan M. Rizal. Dia senior saya dan menjadikannya teladan dalam bermain sepak bola karena bersifat dewasa dan punya teknik bagus,” tambah Rifki Ahmad yang sudah mengenal dunia kulit bundar sejak kelas 4 SD. 

Rifki mengaku, bercita-cita menjadi pesepak bola profesional sejak kecil. Makanya, dia terus berusaha dan kerja keras dalam mengasah kemampuan dengan dukungan penuh orang tua yang sangat berpengaruh dalam kariernya.