Catur: Antara Pangeran Diponegoro, Muhammad Ali dan Bocah Pengharum Nama Bangsa

Jumat, 17 Juni 2016 08:00 WIB
Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:

Beberapa tahun ke belakang, pemberitaan terkait olahraga Indonesia selalu berujung pada hal negatif dan tak mengenakkan. 

Sebut saja soal kasus sangsi dari FIFA ke PSSI yang membuat timnas tak bisa bermain di ajang internasional, atau kisah prestasi tim bulutangkis Thomas dan Uber Indonesia yang belum jua membawa pulang kedua trofi bergengsi itu ke Jakarta sejak 2002 dan 1996 silam.  

Sekalinya ada berita terkait prestasi anak bangsa di kancah internasional, selalu ada pro kontra yang membuat miris sejumlah pihak. Perjuangan Rio Haryanto di Formula 1 jadi contoh nyata. 

Namun, bukan Indonesia namanya jika berhenti menghasilkan generasi emas. Lewat olahraga yang disebut banyak orang sebagai olahraga membosankan, bocah 9 tahun membuat Indonesia berjaya di kejuaraan internasional. 

Aditya Bagus Arfan, baru-baru ini sukses meraih medali emas di kejuaraan bergengsi Turnamen Catur Asean Thailand yang diikuti 320 peserta dari 13 negara. Keahlian Aditya memainkan bidak catur membuat Merah Putih berkibar paling atas diantara negara-negara lainnya. Hebatnya prestasi Aditya luput dari perhatian banyak pihak di tanah kelahirannya. 

Ternyata, catur yang disebut banyak kalangan sebagai olahraga membosankan ternyata merupakan olahraga favorit dari tokoh besar Indonesia dan dunia. Berikut penggalan kisahnya untuk pembaca setia INDOSPORT.COM:

 

118