eSports

Tim eSports Starcraft II Indonesia Waspadai Vietnam dan Filipina di SEA Games 2019

Sabtu, 30 November 2019 13:14 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Ergian Pinandita/INDOSPORT
Tim Starcraft II Indonesia yang terdiri dari Emmanuel Enrique dan Dani Bondan Pramana Lukman di SEA Games 2019 Copyright: © Ergian Pinandita/INDOSPORT
Tim Starcraft II Indonesia yang terdiri dari Emmanuel Enrique dan Dani Bondan Pramana Lukman di SEA Games 2019

INDOSPORT.COM –Tim Starcraft II Indonesia yang terdiri dari Emmanuel Enrique dan Dani Bondan Pramana Lukman mewaspadai tim Vietnam dan Filipina dalam kompetisi eSports di SEA Games 2019 Filipina pada 5 hingga 10 Desember mendatang.

Salah satu pemain, yaitu Enrique yang mempunyai nickname Quantel, mengatakan strategi permainan yang diterapkan Vietnam di awal permainan sangat menyulitkan siapapun lawannya dan harus diwaspadai oleh tim Indonesia.

“Yang paling berat dan berbahaya dalam SEA Games nanti itu Vietnam. Permainan di early game-nya sangat menyulitkan. Sedangkan Filipina punya gaya permainan yang mirip dengan Vietnam sehingga sama menyulitkannya,” ujar Enrique saat diwawancarai oleh INDOSPORT.

Namun, pemain berusia 19 tahun itu juga menyebut bahwa dirinya sudah siap untuk mengadapi lawan siapapun karena telah melakukan persiapan panjang melalui pemusatan latihan nasional (pelatnas) I dan pelatnas II di Surabaya serta booth camp selama seminggu di Korea Selatan bersama pelatih langsung dari Kanada, Jack.

“Kemarin saat booth camp di Korea, saya bersama Dani dilatih langsung oleh pro player asal Kanada, Jack. Kami dipersiapkan secara strategi dan mental untuk bertanding di SEA Games nanti. Jadi kami rasa kami sudah siap,” tambahnya.

“Saya juga merasa lebih siap dari segi mental. Saya ingat pelatih selalu bilang kalau sedang posisi kalah jangan emosi dan harus tetap tenang karena masih bisa comeback, ketenangan itu penting,” tambahnya.

Sekadar informasi, Starcraft II sendiri dijadwalkan akan mulai bertanding pada babak kualifikasi Grup A dan Grup B pada 5 Desember 2019 dan berakhir pada 10 Desember untuk perebutan medali emas di Filoil Flying V Centre, San Juan, Metro Manila.

Penulis: Ergian Pinandita