x

3 Kali Dicurangi Wasit di SEA Games 2023, Manajer Karate Indonesia Naik Pitam

Senin, 8 Mei 2023 15:15 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
Ilustrasi pertandingan karate di SEA Games 2023. Indonesia merasa dicurangi oleh wasit hingga berani melapor ke Badan Karate Dunia.

INDOSPORT.COM - Tiga kali dicurangi wasit di SEA Games 2023, manajer timnas Karate Indonesia, Yusran Arief mengaku berang dan siap melapor ke Badan Karate Dunia.

Timnas Karate Indonesia menyumbangkan sejumlah medali di SEA Games 2023, yang bertempat di Chroy Changvar Convention Center Phnom Penh, Kamboja, sejak Sabtu.

Namun, setelah mengamati selama tiga hari sampai Senin (8/5/23), nampaknya ada sejumlah keanehan yang terjadi di SEA Games 2023 Kamboja.

Beberapa wakil Indonesia yang mestinya mendapat poin harus dianulir, kemudian ada atlet yang mestinya menang, tetapi hasil akhir justru dianggap kalah oleh wasit.

Manajer timnas Karate Indonesia, Yusran Arief melayangkan surat protes ke Badan Karate Dunia. Ia memaparkan kronologis mengapa Merah Putih merasa dicurangi.

Baca Juga

"Dari awal hari pertama memang saya sudah curiga, dari Kata beregrup kita yang seharusnya emas, sedangkan lawannya dari Vietnam di final itu kaget mereka menang."

"Kelihatannya waktu saat itu saya masih agak ragu. Namun, di hari kedua itu jelas terjadi lagi," ungkap Yusran Arief kepada awak redaksi INDOSPORT di Kamboja.

Baca Juga

"Itu anak kita di kelas -75, Joshua, dua kali jelas mawasi-nya, poin ippon 3, itu tidak diambil. Kita protes dari tim Indonesia, diusir, selesai, diusir lagi," imbuhnya.

"Jadi, sementara kejadian per kejadian ini evaluasi saya memang tim karate Indonesia memang dikerjai. Sampai tadi lagi, ketiga kali, sama lagi. Yang seharusnya kans emas lagi kita, dikerjai lagi, poin tiga dianulir lagi," ungkap Yusran Arief.

Baca Juga

1. Bagi-bagi Medali Ala Tuan Rumah?

Ilustrasi pertandingan karate di SEA Games 2023.

Pada perhelatan hari ketiga cabor Karate di SEA Games 2023, atlet Indonesia, Coki telak melayangkan serangan ke pemain Vietnam, dan dihitung poin oleh juri yang menilai.

Namun, tatami manager yang berasal dari Kuwait menganulir poin atau skor itu. Saat pelatih Indonesia mencoba protes, ia pun diusir oleh perangkat pertandingan.

Inilah puncak dari keanehan yang terjadi di cabor Karate selama tiga hari terakhir, sehingga manajer Yusran Arief mantap melayangkan surat keberatan.

"Yang saya bingung, itu wasit netral yang notabenenya itu dari negara Arab, Irak, Iran, Kuwait, mereka juga sama, mengapa tidak netral. Kita mau protes lagi, tidak bisa lagi."

"Rule-nya setelah pertandingan kita protes, dia bilang 'next selesai pertandingan'. Kita coba lagi, tidak bisa lagi," ungkap Yusran.

Baca Juga

"Jujur saja, tim Indonesia karate terutama di kata beregu putra, perorangan putra, dan tadi beregu putra itu merasa dicurangi. Kita lagi bikin surat protes ke (VD), AKF, dan WKF, serta kita tembuskan kepada NOC Indonesia," imbuhnya.

Dengan melapor pada Badan Karate Dunia, memang belum tentu bisa mengubah hasil perolehan medali tim Indonesia di SEA Games 2023.

Baca Juga

Namun setidaknya, manajer dan federasi tidak membiarkan para atletnya dicurangi begitu saja, seolah tuan rumah SEA Games 2023 membagi-bagi medali ke negara lain.

"Apa pun juga konsekuensinya kita harus lapor, kita harus protes keras, benar-benar keras, dan Indonesia benar-benar di dzalimi oleh wasit-wasit yang memimpin di sini."

"Walaupun misalnya hasilnya tidak berubah, tetapi setidaknya supaya karate di tingkat Asia Tenggara dan Asia harus menjunjung sportivitas tinggi. Jangan cerita model bagi-bagi medali," tandasnya.

Baca Juga
SEA GamesKambojaKarateSEA Games 2023

Berita Terkini