Seandainya Gloria Natapradja Jago Olah Bola

Rabu, 17 Agustus 2016 13:32 WIB
Editor: Irfan Fikri
© HUmas Kemenpora
Gloria Natapradja Hamel Copyright: © HUmas Kemenpora
Gloria Natapradja Hamel

Surat terbuka untuk Presiden Jokowi yang ditandatangi Gloria di atas materai tak serta merta membuatnya diizinkan bergabung dengan rekan-rekannya pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) pagi ini pada HUT RI ke-71.

Jalan panjang dan keringat Gloria menjadi sia-sia setelah ternyata ia tercatat memiliki paspor Prancis, kampung halaman ayahnya.

Ia pun harus mengubur mimpinya untuk mengibarkan bendera di Istana, meski pada akhirnya Wakil Presiden Jusuf Kalla mengizinkan Gloria bergabung bersama rekan-rekannya pada penurunan bendera sore hari di Istana Negara.

Menjadi Paskibraka adalah kebanggaan tak ternilai. Proses panjang harus dilalui untuk terpilih menjadi Pasukan 17 (pemandu), Pasukan 8 (pembawa bendera) serta Pasukan 45 (pengawal).

Seleksi dilakukan dari sekolah masing-masing untuk diadu di tingkat Kota/Kabupaten, lalu naik ke Provinsi dan jika terpilih akan digodok sebulan di Cibubur Jakarta untuk seleksi tingkat nasional. Tiap provinsi akan mengirim satu pasangan putra dan putri terbaiknya yang bertugas mengibarkan bendera di Istana Merdeka.

Butuh tetesan air mata serta luapan emosi dari Gloria agar ia diakui menjadi bagian dari dari negeri di mana ia dibesarkan.

Namun lakon ini bakal menjadi berbeda jika Gloria adalah seorang atlet handal yang dengan mudah mendapat status WNI.

Di sepakbola, program naturalisasi Indonesia dimulai sejak 2010 jelang Piala AFF. Sejak saat itu, tercatat sudah ada 12 pemain keturunan asing yang pernah berkostum Merah-Putih.

Mereka adalah, Greg Nwokolo, Kim Kurniawan, Victor Igbonefo, Raphael Maitimo, Serginho van Dijk, Stefano Lilipaly, Ruben Wuarbanaran, Cristian Gonzales, Diego Michiels, Jhon van Beukering, Tonnie Cusell serta Bio Paulin Pierre.

Naturalisasi juga merembet ke sejumlah olahraga lainnya seperti basket. Sejumlah klub-klub papan atas basket Tanah Air menaturalisasikan pemainnya.

Sebut saja Anthony Wayne Cates Jr (Pelita Jaya), Jamarr Andre Johnson (CLS Knights), Michael Willie Gee (NSH Jakarta) atau Ebrahim Enguio Lopez yang pernah bergabung di Tim basket SEA Games 2015 di Singapura.  


Gloria Natapradja berfoto bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi.

Proses naturalisasi di Indonesia melalui beberapa tahapan. Sesuai Undang-undang Nomor 12 Tahun 2006. Pemerolehan kewarganegaraan bagi penduduk asing dapat melalui permohonan atau justru pemerintah yang meminta penduduk asing menjadi WNI  dengan alasan kepentingan negara.

Para atlet tersebut mendapat hak naturalisasi istemewa tanpa harus memenuhi syarat yang harus dipenuhi antara lain, pernah tinggal dan menetap 5 tahun berturut-turut di Indonesia atau atau 10 tahun tidak berturut-turut. Mereka pun harus menguasai Bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

Gloria memang belum memenuhi syarat, terutama soal umur yang minimal harus berusia di atas 18 tahun. Gloria masih harus menunggu 2 tahun lagi, dan ketika kesempatan itu datang ia juga bukan anggota Paskibraka lagi.

Namun jiwa nasionalis Gloria boleh diadu dengan deretan olahragawan di atas yang sepertinya lupa bahwa hari ini Indonesia sedang merayakan hari kemerdekaan.

Sumpah dan janji para olahragawan, saat dibaiat menjadi warga negara Indonesia oleh petugas Kemenkumham, patut diuji kembali.

Sebab, dari puluhan atlet naturalisasi di atas, terutama mereka yang selama ini aktif di media sosial, tak ada satu pun yang mengucapkan selamat ulang tahun untuk negaranya.

899