Mengintip Tiga Kota Calon Tuan Rumah Olimpiade 2024

Senin, 5 Desember 2016 10:00 WIB
Penulis: Arum Kusuma Dewi | Editor: Galih Prasetyo
 Copyright:
Los Angeles, Amerika Serikat

Sama seperti Paris, Los Angeles (LA) juga sudah mencicipi semarak olimpiade sebanyak dua kali, yakni tahun 1932 dan 1984. City of Angels yang sudah berpengalaman dan memiliki sarana yang lengkap dan modern, percaya diri mengusung konsep “reinvention” atau berkreasi kembali menggunakan sarana-sarana yang sudah ada.


Visi kompleks pertandingan Los Angeles 2024.

Los Angeles 2024 akan menyelenggarakan olimpiade pertama yang ramah lingkungan dan mengandalkan matahari sebagai tenaga penghasil energinya. Dengan iklim subtropis, matahari menjadi “kekuatan” utama yang menghidupkan Los Angeles. Maka tidak heran jika komite olimpiade memilih slogan “Follow the Sun”.

LA sepertinya belajar dari pengalaman Athena dalam menyelenggarakan olimpiade. Anggaran Olimpiade Athena 2004 yang tidak terkontrol berujung pada krisis ekonomi Yunani. Pun begitu dengan Olimpiade Beijing dan Socchi yang kini menyisakan banyak bangunan dan stadion terlantar.

Maka LA 2024 pun bervisi akan memaksimalkan venue-venue yang sudah ada dan mengelolanya supaya bisa digunakan usai penyelenggaraan olimpiade.


Microsoft Theater rencananya akan menjadi arena tanding angkat berat Olimpiade LA 2024.

Satu citra lagi yang dimiliki LA, yakni dunia hiburannya. LA memiliki banyak situs budaya seperti Museum Row dan pusat pertunjukan musikal seperti Dolby Theater yang sering menyelenggarakan Academy Awards dan Grammy. Pusat-pusat atraksi turis tersebut nantinya akan dimanfaatkan sebagai promosi unik Olimpiade 2024. 

"Kami pikir kami akan mampu membawa Olimpiade ke level berikutnya di 2024 dan menunjukkan kepada dunia bagaimana menggandeng sesama, melalui olahraga dan kesempatan," ujar Wali Kota LA Eric Garcetti, seperti dikutip BBC.

639