3 Atlet yang Juga Berprofesi sebagai Dokter

Selasa, 24 Oktober 2017 10:59 WIB
Penulis: Frederica | Editor: Galih Prasetyo
© Twitter/@IndonesiaFOTD
Skuat Timnas Indonesia di Piala Dunia 1938, bersama Achmad Nawir. Copyright: © Twitter/@IndonesiaFOTD
Skuat Timnas Indonesia di Piala Dunia 1938, bersama Achmad Nawir.
Achmad Nawir

Achmad Nawir merupakan mantan pemain sepakbola Indonesia yang pernah memperkuat Tim Nasional (Timnas) Hindia Belanda, nama Timnas yang saat itu Indonesia masih berada di bawah penjajahan Belanda.

Pria yang lahir pada 1 Januari 1911 silam itu pertama kali menggeluti bidang sepakbola bersama klub Houdt Braaf Stand (HBS) Surabaya, sebelum akhirnya dipanggil oleh pelatih kepala Johannes Mastenbroek untuk memperkuat Timnas.

Nawir menjadi pesepakbola asal Indonesia yang diberikan kepercayaan oleh Mastenbroek untuk menjadi kapten tim saat itu. Bersama rekan-rekannya, Nawir membawa Timnas Hindia Belanda unjuk gigi di Piala Dunia 1938 di Prancis, yang mana merupakan pertama kalinya Indonesia bisa tampil di kompetisi elite dunia tersebut, meskipun harus kalah dari Hungaria di babak pertama dengan skor 0-6.

Selain itu, nama Achmad Nawir juga dikenal sebagai pesepakbola pertama yang menggunakan kacamata kala berjibaku di lapangan hijau, apalagi untuk kompetisi sebesar Piala Dunia. Pada 1938 itu, FIFA memberikan toleransi dan izin kepadanya untuk bisa mengenakan kacamata selama pertandingan berlangsung.

Selain kehebatannya sebagai seorang pesepakbola, Nawir juga diketahui sebagai seorang terpelajar. Dirinya mempunyai gelar doktor dan juga berprofesi sebagai seorang dokter.

Saat tampil di Prancis, nama Nawir pun dikenal luas. Tidak hanya sebagai seorang pesepakbola tetapi juga profesinya sebagai seorang dokter.

"Kapten timnya adalah seorang dokter, yang menggunakan kacamata," ungkap wartawan The Times yang meliput pertandingan Timnas Hindia Belanda Piala Dunia 1938, dikutip dari Aktual (07/01/15).

Namun sepertinya, kecintaan Nawir pada dunia sepakbola lebih besar. Mengutip Tribun News (01/02/16), Nawir membela HBS Surabaya hingga memutuskan untuk pensiun dan beralih menjadi pelatih Persebaya Surabaya di era kemerdekaan.

Hingga menginjak usianya yang ke-84 tahun, Nawir pun mengembuskan napasnya yang terakhir dan meninggal dunia pada bulan April 1995 silam.