Asian Games 2018 Kurang Bergema, Chief de Mission Mengeluh

Sabtu, 13 Januari 2018 14:31 WIB
Penulis: Annisa Hardjanti | Editor: Matheus Elmerio Giovanni
© MENIT7.com
CdM Kontingen Indonesia  Komjen pol Syafruddin Copyright: © MENIT7.com
CdM Kontingen Indonesia Komjen pol Syafruddin

Chief de Mission (CdM) kontingen Indonesia Asian Games 2018, Komjen pol Syafruddin menilai publikasi ajang olahraga akbar tersebut masih sangat kurang membangun kesadaran publik Indonesia saat ini. 

Kenyataan itu membuat Syaffrudin sendiri akhirnya menekankan betapa pentingnya ajang Asian Games 2018 ini bagi Indonesia sendiri. Itu mengapa, menggaungkan keberadaan Asian Games yang sebentar lagi akan dihelat, begitu ia tekankan. 

© Annisa Hardjanti/INDOSPORT
Beberapa cabang olahraga (CABOR) Asian Games 2018 di halte trasnjakarta. Copyright: Annisa Hardjanti/INDOSPORTBeberapa cabang olahraga (CABOR) Asian Games 2018 di halte transakarta.

"Saya akan terus menggelorakan Asian Games. Kenapa demikian? Karena masih di bawah 20 persen opini tentang Asian Games, kasus pedofil masih tinggi ratingnya, tapi pedofil tidak bisa mengangkat harga diri bangsa, ini harus dibalik," ungkapnya, dikutip Viva. 

Jakarta dan Palembang akan menjadi penyelenggara Asian Games 2018 pada bulan Agustus mendatang. Kedua kota ini kian serius untuk menyelesaikan segala persiapan untuk menyambut gelaran akbar olahraga multi-event empat tahunan di Asia ini.

© Annisa Hardjanti/INDOSPORT
Logo Asian Games 2018 di Transjakarta. Copyright: Annisa Hardjanti/INDOSPORTLogo Asian Games 2018 di Transjakarta.

Jakarta sendiri mulai menata diri dengan perombakan beberapa venue yang bakal menjadi venue pertandingan, termasuk Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK). Kini 5 bulan menjelang pelaksanaan, Jakarta juga berupaya untuk menggaungkan atmosfer hajatan ini, salah satunya lewat ornamen Asian Games yang digaungkan lewat armada Transjakarta.

Namun, sejumlah warga masih belum terpapar dengan euforia yang coba digemakan oleh penyelenggara. Berdasarkan pantuan INDOSPORT, pengguna layanan Transjakarta bahkan mengaku minim dengan publikasi agenda tersebut. Apalagi busway, sebutan lain untuk moda transportasi ini, menjadi salah satu ofisial transport untuk Asian Games 2018. Sejumlah publikasi juga telah dipasang pada halte serta bus transjakarta.

Hal ini menjadi alarm baru bagi penyelenggara lokal Jakarta untuk bisa mencari cara lain jika ingin terhindar dari sepinya antusiasme warga di bulan Agustus nanti. Apalagi, Asian Games 2018 ini bisa saja menjadi uji coba perdana untuk Indonesia yang juga 'ngebet' menggelar Piala Dunia dan Olimpiade pada tahun-tahun mendatang.