5 Kesalahan Role Jungler dalam Game eSports Arena of Valor

Jumat, 28 Juni 2019 15:59 WIB
Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© INDOSPORT
Batman (kiri) menjadi salah satu Jungler di game eSports Arena of Valor (AOV) Copyright: © INDOSPORT
Batman (kiri) menjadi salah satu Jungler di game eSports Arena of Valor (AOV)

INDOSPORT.COM - Role Jungler dalam game eSports Arena of Valor (AOV) menjadi salah satu elemen terpenting untuk menjalankan gameplay dalam permainan bergenre MOBA ini. 

Memiliki tugas untuk menghabisi hutan secara cepat, Role Jungler juga menjadi salah satu Damage Dealer yang diharapkan mampu menjadi carry bagi tim untuk meraih kemenangan. Tak ayal, posisi ini didominasi oleh hero dengan tipe assasin seperti Murad, Nakroth, Wu Kong, dan Ryoma.

Meski memiliki peran penting dalam sebuah gameplay, namun tetap saja banyak challengers (sebutan para pemain game eSports AOV) yang kerap melakukan kesalahan dalam memainkan role Jungler. Kesalahan-kesalahan ini tentu akan berakibat fatal dan membuat tim mendapatkan kekalahan.

Lalu, kesalahan seperti apa yang kerap dilakukan para challengers yang memainkan role Jungler? Berikut tim INDOSPORT rangkum dalam lima poin yang dilansir dari Instagram AOV.

1. Terlalu Banyak Menghabisi Hutan (Jungle)

Memang tugas role Jungler adalah untuk menghabisi hutan agar mendapat gold melimpah dan menambahn exp sehingga mampu membeli item-item core dan menjadi carry tim. Namun, banyak challengers hanya fokus pada pekerjaannya membabat hutan sehingga lupa sebagai Damage Dealer harus melakukan ganking atau menciduk carry musuh.

2. Salah Melakukan Rotasi

Berkaitan dengan nomor 1, Jungler harus memahami rotasi saat akan melakukan ganking. Para challengers harus mengerti posisi mereka saat berada dihutan dan mampu mengenali sinyal dari lane ataupun pergerakan Observer yang membuka peta. Sehingga Jungler dapat memahami saat akan melakukan ganking atau kontes Abyssal.

3. Bernafsu untuk Menghabisi Lawan (Mukil)

Role Jungler memang memiliki keuntungan lebih dibanding role lainnya. Dengan tugasnya menghabisi hutan, maka Jungler akan memiliki gold lebih dan exp yang tinggi. Namun, keuntungan ini banyak membuat para challengers bernafsu untuk membunuh lawan yang bahkan masih berada dalam wilayah towernya.

Inti dari Role Jungler adalah ketepatan dan perhitungan yang pas dalam melakukan ganking. Nafsu untuk menghabisi lawan (Mukil), tentunya akan merugikan jungler karena potensi untuk menjadi feeder lebih tinggi dan akan membuat musuh menjadi lebih kaya dan diuntungkan.

4. Asal-asalan dalam Menginisiasi War atau Membuka Teamfight

Hal ini tak hanya berlaku bagi Role Jungler semata. Role Observer pun perlu mengerti waktu yang tepat untuk menginisiasi teamfight. Bagi Jungler, kesalahan ini sama halnya dengan Mukil. Meski memiliki gold yang lebih, tak berarti seorang Jungler dapat melakukan war secara langsung.

Jungler rata-rata tak memiliki item deffense sehingga harus berhati-hati saat membuka war. Perlu kecermatan dan komunikasi dengan Observer untuk melihat posisi musuh dan mengetahui posisi carry musuh agar mampu menculik musuh dengan cepat.

5. Tidak Menyerang Abyssal Dragon

Kesalahan yang terakhir ini sering dilakukan oleh role Jungler. Abyssal dragon sendiri berfungsi memberikan gold lebih kepada satu tim. Jungler harus memahami momen dan kemunculan Abyssal Dragon dan berkomunikasi dengan Observer ataupun hero Abyssal Lane.

Jangan hanya memperkaya diri sendiri dengan membabat habis hutan. Berilah rekan setim gold lebih dengan menghabisi Abyssal Dragon. Namun tetap perlu komunikasi agar tidak diketahui musuh dan melakukan teamfight secara cuma-cuma.