Indonesia Tak Pasang Target di Kejuaraan Panjat Tebing Asia 2019

Sabtu, 21 September 2019 09:45 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Ergian Pinandita/INDOSPORT
Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) resmi lakukan kerja sama dengan Supersport Sensation International (SSI). Copyright: © Ergian Pinandita/INDOSPORT
Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) resmi lakukan kerja sama dengan Supersport Sensation International (SSI).

INDOSPORT.COM – Kejuaraan Panjat Tebing Asian Championship 2019 akan segera digelar di Pakansari, Bogor pada 6 hingga 10 November mendatang. Jelang kompetisi itu, Sekretaris Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Sapto Hardiono mengatakan bahwa Tim Indonesia tidak menargetkan apapun dalam turnamen.

Hal ini dikarenakan, kompetisi Tahunan tersebut hanya digunakan oleh FPTI sebagai ajang try out guna menghadapi kualifikasi cabang olahraga panjat tebing Olimpade Tokyo 2020 di Paris, Perancis.

“Ajang ini menjadi tolok ukur kesiapan apakah mereka (para pemanjat tebing) dapat bersaing di level Asia. Kalo itu mereka bisa lakukan baik, mereka dapat emas, ya alhamdulillah kita semakin optimis nanti di Paris,” ujar Sapto dalam wawancara di konferensi pers, Jumat (20/09/19).

Nantinya sepuluh atlet pelatnas pra-Olimpiade akan turun dalam berbagai nomor, yakni nomor Speed, Lead, dan Boulder.

Kesepuluh atlet tersebut ada lima atlet putra, yakni Temi Teli Lasa, Aspar Jaelolo, Fathur Roji, Alfian M Fajri, dan Rivaldi Ode Wijaya serta lima atlet putri, yakni Nurul Iqamah, Aries Susanti Rahayu, Agustina Sari, Salsabillah, dan Chairul Ummi.

Selain itu, ia menuturkan bahwa tidak adanya target dalam Asian Championship nanti dilakukan agar para pemanjat tebing dapat bermain lepas tanpa beban walaupun persiapan dilakukan secara matang.

Kami tidak memasang target pada Asian Championship nanti biar anak-anak bermain lepas tanpa beban. Kami lebih fokus pada bagaimana nantinya anak-anak dapat menerapkan apa yang sudah dilatih dalam pelatnas,” pungkas Sapto Hardiono.

Asian Championship 2019 nanti akan diikuti oleh 200 atlet dari 18 negara di Asia.

Penulis: Ergian Pinandita