Banyak Atlet Gunakan Doping, Rusia Bisa-bisa Tak Ikut Olimpiade 2020

Minggu, 24 November 2019 18:50 WIB
Penulis: Masya Famely Ruhulessin | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© Indosport.com
Rusia kemungkinan besar tak bisa berpartisipasi di Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, karena kasus doping para atletnya. Copyright: © Indosport.com
Rusia kemungkinan besar tak bisa berpartisipasi di Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang, karena kasus doping para atletnya.

INDOSPORT.COM - Kemungkinan Rusia dilarang berpartisipasi di Olimpiade 2020 semakin besar usai Badan Anti-Doping Dunia (WADA) menyampaikan rekomendasi yang memberatkan.

Dilansir dari berita olahraga laman Japan Today, WADA mengatakan Komite Tinjauan Kepatuhan (CRC) ingin Badan Anti-Doping Rusia (RUSADA) kembali kena suspensi saat Komite Pengawas Anti-Doping Global bertemu pada 9 Desember 2019 nanti.

Jika para pemimpin WADA menganggap serius rekomendasi tersebut, Rusia menghadapi sanksi berat termasuk kemungkinan larangan bertanding di Olimpiade tahun depan.

CRC mengeluarkan rekomendasinya setelah meminta RUSADA untuk menjelaskan sikap tidak konsisten mereka dalam data laboratorium yang diserahkan kepada para penyelidik WADA pada bulan Januari lalu.

Pemberian data yang benar dari laboratorium pengujian di Moskow adalah syarat utama pemulihan kembali posisi Rusia yang sebelumnya ditangguhkan lantaran banyak atletnya yang menggunakan doping.

Bahkan, negara turut terlibat dalam konspirasi untuk memanipulasi hasil tes doping yang diajukan sebagai syarat untuk para atlet Rusia mengikuti Olimpiade Musim Dingin di Sochi pada tahun 2014.

WADA sebelumnya memperingatkan bahwa Rusia akan menghadapi sanksi paling keras jika ada data tes kesehatan yang kembali dimanipulasi.

Sebuah laporan pada tahun 2016 yang ditulis oleh penyidik ​​WADA, Richard McLaren, mengatakan lebih dari 1.000 atlet Rusia di berbagai cabang olahraga terbukti memakai doping pada periode 2011 s.d. 2015, namun datanya dimanipulasi.