Kena Karma? Filipina Dulu pernah Sebut Indonesia Tak Becus Gelar SEA Games

Selasa, 26 November 2019 18:21 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Grafis: Indosport.com
Bak kena karma, Filipina ternyata dulu pernah menyebut bahwa Indonesia tak becus gelar SEA Games 2011. Copyright: © Grafis: Indosport.com
Bak kena karma, Filipina ternyata dulu pernah menyebut bahwa Indonesia tak becus gelar SEA Games 2011.

INDOSPORT.COM - Bak kena karma, Filipina ternyata dulu pernah menyebut bahwa Indonesia tak becus gelar SEA Games 2011. Sekarang, justru mereka sendiri yang mendapat malu lantaran banyak pihak yang kecewa setelah melihat persiapan Filipina yang sangat kurang matang.

Perhelatan multi-event se-Asia Tenggara, SEA Games memang akan kembali dibuka pada Sabtu, 30 November 2019 yang akan datang, sampai 11 Desember 2019. Meski ini merupakan momen yang sangat besar, tapi ternyata banyak pihak yang dikecewakan oleh kurang matangnya persiapan Filipina yang bertindak sebagai tuan rumah.

Hal ini dibuktikan dari ruang media Stadion Rizal Memorial yang digunakan untuk turnamen sepak bola tampak kurang layak digunakan, seperti dinding yang tidak dicat dan kursi-kursi yang disediakan untuk duduk para jurnalis juga hanya berupa kursi plastik yang biasanya dipakai di warung bakso.

Selain itu, toilet wanita yang mereka sediakan di Stadion Rizal Memorial pun juga tanpa sekat. Hal ini menjadi keprihatinan dari Angel Movido, jurnalis di ABS-CBN News. Ia menyorot bagian wastafel yang dalam kondisi jorok, tumpahan air di mana-mana, tidak adanya tisu atau mesin pengering otomatis.

Bak kena karma, dulu Ofisial Olahraga Filipina pernah menyatakan bahwa perhelatan SEA Games XXVI 2011 yang diselenggarakan di Indonesia, merupakan penyelenggaraan paling kacau sepanjang sejarah kompetisi se-Asia Tenggara itu. Hal Ini lantas dilaporkan oleh surat kabar harian Filipina, Daily Inquirer saat itu.

Pada waktu itu, beberapa peristiwa memang terjadi di SEA Games Indonesia, seperti keracunan makanan yang melanda para pemain sepak bola dari Indonesia, Malaysia, Singapura, dan Kamboja saat menginap di hotel di Jakarta, adanya kemacetan lalu lintas yang tak ditangani dengan baik, dan beberapa kekurangan lainnya terkait sarana transportasi dan penginapan.

Padahal, jika ditelusuri lebih jauh lagi, Presiden Republik Indonesia kala itu, Susilo Bambang Yudhoyono, telah memberikan persetujuan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Wisma Atlet SEA Games 2011 dan Proyek Hambalang.

Perlu diketahui, Proyek Hambalang itu sendiri direncanakan akan menjadi pusat pendidikan dan pelatihan olahraga yang bertaraf internasional. Namun, lantaran adanya skandal korupsi yang melibatkan Andi Mallarangeng, proyek itu akhirnya mangkrak pada 2012. Kabarnya, karena hal itu negara menderita kerugian sebesar Rp706 miliar.

1