Angka Kriminalitas Tinggi, Filipina Kerahkan Satuan Anti Terorisme di SEA Games 2019

Sabtu, 30 November 2019 17:25 WIB
Penulis: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya | Editor: Indra Citra Sena
© Wikipedia
Angkatan bersenjata anti terorisme dan pemberontakan di Filipina, Solcom, mengerahkan lebih dari 1.000 anggotanya untuk mengamankan jalannya SEA Games 2019 Copyright: © Wikipedia
Angkatan bersenjata anti terorisme dan pemberontakan di Filipina, Solcom, mengerahkan lebih dari 1.000 anggotanya untuk mengamankan jalannya SEA Games 2019

INDOSPORT.COM - Demi mengamankan para atlet dan gelaran SEA Games 2019, Solcom (angkatan bersenjata Filipina yang memerangi terorisme dan pemberontakan) mengerahkan lebih dari 1.000 anggotanya.

Melansir dari laman Inquirer, komandan Solcom, Letjen Gilbert Gapay, mengkonfirmasi paling tidak anggotanya yang terdiri dari angkatan bersenjata darat, laut, dan udara akan dikerahkan untuk mengamankan para atlet di SEA Games ke-30 ini.

"Rencana untuk keadaan darurat telah disimulasikan dan dikoordinasikan oleh berbagai lembaga dan siap beroperasi penuh. Kami tak akan meninggalkan sedikit pun celah dalam hal persiapan keamanan," ujar Gilbert Gapay.

Gilbert Gapay pun menjamin bahwa keamanan para atlet yang berlaga di SEA Games 2019 Filipina akan terjamin. Ia percaya diri bahwa ajang olahraga terbesar se-Asia Tenggara tersebut akan berjalan dengan baik dan lancar di bawah kendalinya.

Filipina sendiri dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki tingkat kriminalitas tinggi. Selain faktor bobroknya fasilitas, keamanan menjadi salah satu perbincangan mengingat tingginya akan kriminalitas di negara tersebut.

Bahkan di awal tahun ini, terdapat wacana bahwa Filipina ingin menurunkan usia minimal kriminal menjadi sembilan tahun. Hal ini dilakukan oleh parlemen dan presiden Rodrigo Duterte untuk menekan angka kriminalitas yang tinggi.

SEA Games 2019 juga kerap mendapat kritik dari berbagai kalangan. Minimnya persiapan, fasilitas umum, serta kondisi sosial di Filipina menjadi penyebab banyaknya sorotan tajam yang dilemparkan, terutama di media sosial.