Kisah Haru Edgar Xavier Marvelo di SEA Games 2019 Jadi Sorotan Media Asing

Kamis, 5 Desember 2019 14:29 WIB
Penulis: Edo Bramantio | Editor: Lanjar Wiratri
© Ronald Seger Prabowo/INDOSORT
Atlet Wushu asal Indonesia, Edgar Xavier Marvelo, jadi sorotan media Filipina lantaran mampu meraih medali emas di SEA Games 2019 meski tengah berkabung. Copyright: © Ronald Seger Prabowo/INDOSORT
Atlet Wushu asal Indonesia, Edgar Xavier Marvelo, jadi sorotan media Filipina lantaran mampu meraih medali emas di SEA Games 2019 meski tengah berkabung.

INDOSPORT.COM - Atlet Wushu asal Indonesia, Edgar Xavier Marvelo, jadi sorotan media asing asal Filipina lantaran mampu meraih medali emas di SEA Games 2019 meski tengah berkabung atas kematian ayahnya.

Pada Selasa, 3 Desember 2019 yang lalu, atlet Indonesia yang bernama Edgar Xavier Marvelo sukses menyabet medali emas di cabang olahraga wushu di nomor daoshu/gunshu combined putra di SEA Games 2019 Filipina. Padahal, sebelumnya ia gagal mendapat medali di nomor changquan putra.

Tanpa diketahui banyak orang, ternyata sebelum bertanding, atlet berusia 20 tahun itu mengalami peristiwa duka, yakni ayahnya, Lo Thiang Meng, meninggal dunia pada dini hari. Sebenarnya, ia sudah berencana untuk pulang setelah laga, tapi badai Kammuri yang menerjang Filipina membuat semua penerbangan di bandara setempat ditunda.

Bahkan, kisah pilu Edgar ini mendapat sorotan khusus dari media resmi Filipina yang bernama Inquirer. Mereka menuliskan peristiwa tersebut beserta perjuangan sang jawara untuk mendapatkan medali emas meski tengah dalam kondisi berduka.

"Atlet asal Indonesia, yaitu Edgar Xavier Marvelo, tak kuasa menahan air matanya setelah meraih medali emas cabang olahraga wushu di SEA Games. Namun, ia bukan hanya menangis karena keberhasilannya itu, tapi juga karena kematian sang ayah di hari yang sama ketika ia meraih emas tersebut," tulis mereka.

"Ayahanda Edgar yang bernama Lo Thiang Meng menderita sakit jantung yang harus membuatnya dirawat di rumah sakit, dimana itu adalah hari yang sama dengan hari sang atlet tiba di Manila. Tak berselang lama, tim wushu Indonesia mendapat informasi bahwa sang ayah meninggal," lanjut media Filipina itu.

"Namun, ternyata Edgar tetap tegar dan mampu menunjukkan profesionalitasnya di perhelatan ini. Edgar tetap bertarung meski harus menahan rasa sakit dan kesedihan yang mendalam terkait kabar sang ayah. Ia melakukan itu semua demi kebanggaan negara yang ia cintai dan juga keluarganya," tambah mereka.

"Sebenarnya, pihak keluarga sudah berencana untuk tidak mengabarkan hal ini ke Edgar agar dirinya bisa tetap fokus di SEA Games. Namun, pelatihnya yang bernama Novita tetap mengabarkannya ke sang atlet andalannya itu. Mendengar informasi ini, satu tim wushu Indonesia tak kuasa menahan air mata mereka untuk Edgar," tutup media tersebut. 

Dengan jasanya itu, sampai hari ini, Kamis (05/12/19), Indonesia menempati peringkat empat dalam perolehan medali, dengan catatan 21 medali emas, 30 medali perak, dan 30 medali perunggu, dengan jumlah 81 medali. Mereka berada di bawah Filipina (57 medali emas), Vietnam (28 medali emas), dan Malaysia (22 medali emas).