x

Ada yang Kariernya Hancur, 3 Atlet Dunia Musuh Besar Donald Trump

Kamis, 5 November 2020 15:37 WIB
Editor: Lanjar Wiratri

INDOSPORT.COM - Pertarungan dua kandidat calon presiden Amerika Serikat  antara Donald Trump vs Joe Biden dalam US Election makin memanas. Beberapa atlet dunia pun telah terang-terangan memberikan dukungan mereka untuk Biden atau memprotes sikap kontroversi Donald Trump.

Segala kontroversi Presiden Amerika Serikat saat ini, Donald Trump, memang banyak memancing reaksi negatif dari berbagai pihak, termasuk para atlet. Banyak yang memprotes kepemipinan Trump yang dianggap tak sensitif dengan berbagai isu dunia.

Baca Juga
Baca Juga

Mulai dari kasus terbunuhnya pria kulit hitam, George Floyd, yang dianiaya polisi kulit putih hingga berbagai masalah lainnya membuat Trump tak banyak didukung oleh atlet Amerika Serikat. 

Beberapa atlet yang meng-endorse dukungan kepada Donald Trump dianggap akan memebuat karier mereka dipertaruhkan. Sebut saja legenda golf dunia Amerika Serikat, Jack Nicklaus yang seperti anomali justru mendukung Trump di tengah banyaknya atlet yang membenci Trump.

Nicklaus menilai jika Donald Trump selama empat tahun kepemipinannya sebagai Presiden Amerika telah berhasil menghadapi segala rintangan. 

"Saya sedih karena ia harus menghadapi banyak hal selama masa kepemimpinannya. Dengan segala terpaan, sangat terlihat kalau Donald Trump punya tekad melakukan hal yang benar untuk AS," kata Jack Nicklaus.

"Dia pun bisa memenuhi janji-janjinya. Ia memang bekerja untuk masyarakat Amerika Serikat,"  

Donald Trump sendiri sempat memicu kontroversi saat mengancam tak akan menonton pertandingan National Football League (NFL) karena aksi berlutut ketika para atlet berlutut ketika lagu kebangsaan dikumandangkan. 

Para atlet NFL memutuskan untuk berlutut saat lagu kebangsaan sebagai wujud protes sekaligus menghormati kematian George Floyd. Alih-alih ikut mendukung, Trump malah mencaci.

Hal tersebut membuat banyak atlet yang membenci Trump karena berbagai aksi kontroversinya. Berikut tiga atlet yang membenci Donald Trump.

Magic Johnson

Legenda basket NBA dari tim LA Lakers, Earvin Magic Johnson.

Legenda LA Lakers, Magic Johnson, rajin melakukan kampanye untuk Joe Biden. Juara NBA lima kali itu bahkan sempat melakukan perjalanan ke Detroit dan Lansing, Michigan, untuk dua acara terpisah guna mendukung Biden menjelang pemilihan presiden.

Johnson telah vokal dalam mendukung Biden dan secara teratur menggunakan akun Twitter-nya untuk mendesak para pengikutnya untuk memberikan suara pada 3 November kemarin. 
Johnson sebelumnya telah mengkritik Presiden Donald Trump karena membatalkan undangan ke Gedung Putih untuk Golden State Warriors setelah kemenangan Final NBA 2017 mereka.

Saat itu kunjungan Warriors ke Gedung Putih dibatalkan Trump karena ia tak terima dengan bintang Warriors, Stephen Curry, yang ragu datang ke undangan Trump karena tak setuju dengan kepemipinan pria berusia 74 tahun itu.

Baca Juga
Baca Juga

"Saya tidak tahu kenapa dia merasa perlu membidik individu daripada yang lain," kata Curry pada 22 September 2017.

"Saya punya ide mengapa, tapi, menurut saya, itu agak di bawah kualitas seorang pemimpin suatu negara. Bukan itu yang dilakukan oleh para pemimpin."


1. Stephen Curry

Pemain megabintang Golden State Warriors, Stephen Curry telah kembali bermain saat melawan Toronto Raptors.

Sikap Stephen Curry terhadap Trump tidak berubah selama tiga tahun terakhir dan pada bulan Agustus juara NBA tiga kali itu mendukung Biden dalam sebuah video bersama istrinya, Ayesha, dan putrinya Ryan dan Riley.

LeBron James, yang bisa dibilang kritikus Trump paling terkenal di dunia olahraga profesional, juga aktif berkampanye untuk Biden.

"Saya pikir apa yang diketahui tidak perlu dikatakan," kat Curry pada bulan Agustus.

"Kita berada pada saat kita membutuhkan perubahan. Untuk perubahan, ini semua tentang kepemimpinan. Dan kepemimpinan dimulai dari atas."

Awal bulan ini, Curry juga muncul dalam video dengan kandidat Demokrat dan bintang Oklahoma City Thunder serta presiden Asosiasi Pemain NBA Chris Paul.

Pada bulan lalu lebih dari 90 persen pemain NBA terdaftar untuk memberikan suara pada pemilihan presiden 3 November.

Colin Kaepernick

Colin Kaepernick (kanan) berlutut saat lagu kebangsaan Amerika dinyanyikan.

Atlet NFL, Colin Kaepernick, menjadi salah satu ikon pergerakan melawan kepemipinan Donald Trump yang dianggap memperparah kasus rasisme di Negeri Paman Sam. Sudah lebih dari empat tahun sejak Colin Kaepernick berlutut saat menyanyikan lagu kebangsaan untuk memprotes kebrutalan polisi.

Sikapnya seolah membuat bangsa Amerika Serikat terlibat dalam debat sengit, sekaligus mengakhiri karier Kaepernick yang menjanjikan.

Kaepernick, mantan gelandang San Francisco 49ers, langsung berstatus agen bebas selama lebih dari tiga tahun setelah dia mulai berlutut selama Lagu Kebangsaan untuk memprotes kebrutalan polisi. Trump telah lama menentang atlet yang berlutut selama Lagu Kebangsaan dan bahkan menyebut mereka sebagai "bajingan" dalam pidato tahun 2017.

Kaepernick bukanlah atlet pertama yang menderita karena sikap vokalnya. Pada tahun 1967, saat di puncak karirnya, Muhammad Ali dijebloskan ke penjara karena menolak berperang di Vietnam. 

Setahun kemudian, bintang trek Afrika-Amerika, Tommie Smith dan John Carlos, dikeluarkan dari tim Olimpiade Amerika dan menerima ancaman pembunuhan setelah aksi menyodorkan tinju dalam balutan sarung tinju berwarna hitam di sebuah laga di Meksiko City sebagai bagian dari aksi Black Power mereka.

Stephen CurryMagic JohnsonDonald TrumpColin KaepernickJoe Biden

Berita Terkini