x

Menerawang Kekuatan Cabor Indonesia di Olimpiade Tokyo, Siapa Bakal Berjaya?

Jumat, 9 Juli 2021 20:16 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Lalu Muhammad Zohri, salah satu wakil Indonesia di Olimpiade Tokyo.

INDOSPORT.COM - Bertahun-tahun sudah tim Indonesia berpartisipasi di ajang Olimpiade, setelah pertama kali menginjakkan kaki di turnamen akbar empat tahunan ini pada 1952 silam.

Helsinki, Finlandia, jadi saksi bisu langkah awal Indonesia, yang setelahnya nyaris tidak pernah absen mengirimkan putra-putri terbaiknya untuk mengharumkan nama bangsa.

Indonesia sendiri tercatat baru dua kali absen dari Olimpiade. Yang pertama, saat Olimpiade Tokyo 1964.

Gara-garanya, Indonesia kena skors menyusul terbentuknya The Games of the New Emerging Forces (GANEFO), yakni pesta olahraga tandingan Olimpiade yang dinisiasi Presiden Indonesia kala itu, Soekarno.

Baca Juga
Baca Juga

Lalu yang kedua adalah gelaran Olimpiade Moskow 1980. Pasalnya, pada waktu itu Indonesia ikut berpartisipasi dalam pemboikotan yang notabene wujud protes atas kejadian invasi Uni Soviet terhadap Afghanistan pada 1979.

Nah, untuk Olimpiade Tokyo 2020, tim Indonesia mengirim 28 atlet terbaiknya, yang terdiri dari berbagai cabang olahraga yaitu bulutangkis, atletik, panahan, menembak, dayung, selancar, angkat besi, dan renang.

Para atlet bulutangkis yang terdiri dari 11 orang telah berangkat lebih dulu ke Jepang pada Kamis (08/08/21) dan akan melakoni pemusatan latihan atau TC di Kumamoto.

Kemudian, Advance Team akan berangkat ke Tokyo pada 15 Juli, disusul oleh atlet cabang olahraga panahan, menembak, angkat besi, dayung, selancar, dan renang pada 17 Juli.

Baca Juga
Baca Juga

Selanjutnya, presiden Komite Olimpiade Indonesia (KOI) beserta jajaran akan tiba di Tokyo pada 20 Juli untuk mengikuti sesi pembukaan. Lalu, kloter terakhir yaitu cabor atletik akan berangkat pada 24 Juli.

Sampai saat ini, Indonesia tercatat telah berhasil mengumpulkan total 32 medali, yang terdiri dari 7 medali emas, 13 perak, dan 12 perunggu.

Bulutangkis sejauh ini sudah menjadi ladang prestasi Indonesia, karena jadi cabor yang meraih emas dan penyumbang medali terbanyak untuk Tanah Air.

Begitu pula di Olimpiade Tokyo, bulutangkis tetap jadi cabor yang banyak dinanti masyarakat Indonesia. Apalagi, para wakil Tanah Air juga berada di daftar unggulan BWF, termasuk salah satunya Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.


1. Harapan Indonesia di Olimpiade Tokyo

Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari.

Meski begitu, cabor lain tidak bisa dipandang sebelah mata begitu saja. Harapan Indonesia pada atletik, panahan, menembak, dayung, selancar, angkat besi, dan renang tentu masih sangat besar untuk meraih medali.

Contohnya, Eko Yuli Irawan, yang notabene atlet ‘senior’ di ajang Olimpiade. Tokyo 2020 akan jadi penampilan keempatnya di pesta olahraga paling akbar sedunia ini.

Indonesia tentu bisa berharap besar pada lifter kelahiran Lampung ini, yang selalu sukses meraih medali di setiap Olimpiade yang diikutinya, yakni perunggu di Beijing 2008 dan London 2012, serta perak di Rio de Janiero 2016.

Selain itu, Indonesia juga punya Lalu Muhammad Zohri, yang mulai menarik perhatian publik saat meraih emas untuk nomor 100 meter putra di Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2018, di Tampere, Finlandia.

Catatan waktu Zohri pun berhasil melampaui dua pelari Amerika Serikat, yakni Anthony Schwartz dan Eric Harrison.

Walaupun demikian, tentu masing-masing cabor punya kans sama besar untuk membawa pulang medali kebanggaan ke Tanah Air. Hal ini juga ditekankan langsung oleh Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Raja Sapta Oktohari.

Tidak ada cabor maupun atlet unggulan. Seluruh anggota kontingen yang berangkat ke Olimpiade Tokyo adalah pejuang yang membawa nama bangsa dan akan membuktikan bahwa Indonesia bisa jadi juara.

Ia pun berharap para atlet yang berjuang di Olimpiade Tokyo bisa membawa pulang prestasi hebat sebagai hadiah ulang tahun kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76.

Sementara itu, Olimpiade Tokyo nantinya akan digelar tanpa kehadiran penonton, setelah pemerintah setempat menetapkan status darurat Covid-19. 

OlimpiadeEko Yuli IrawanOlimpiade 2020Olimpiade Tokyo 2020Lalu Muhammad ZohriOlimpiade 2020 JepangBerita Olahraga

Berita Terkini