INDOSPORT.COM - Apa rasanya melayang dengan ketinggian sekian ribu kaki? Bagi atlet paralayang, semakin tinggi tentu semakin seru dan menantang.
Atlet paralayang yang akan berlaga di Asian Games 2018, Jessica Goh merasakan semakin tinggi dia terbang maka ada perasaan damai.
"Itu adalah perasaan yang luar biasa. Saat saya mengambil glider saya dan kaki saya beranjak dari tanah, wow," ungkap perempuan 39 tahun ini kepada harian The Straits Times.
Enam tahun lalu, dia rela melepaskan kariernya demi menekuni olah raga ini. Beberapa bulan lalu dia memutuskan pindah ke Sabah untuk berlatih penuh waktu.
Prestasinya tidak main-main. Tahun 2015, Goh menjadi juara dunia di Paragliding Accuracy World Cup. Dia akan mewakili Singapura di cabang olahraga ini, yang baru pertama kalinya dilombakan di Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang.
Awalnya jatuh cinta dengan olahraga ini adalah saat menjadi penonton di kompetisi akurasi di Taiwan enam tahun lalu.
"Saat saya melihat tingkat kemahiran mereka, saya benar-benar kagum dengan cara mereka mengendalikan glider dengan mudah dan anggun. Saya ingin bisa melakukannya juga, " ujar Goh, yang menyimpan videonya melayang-layang di udara sembari menjelaskan olahraga ini kepada banyak orang.
Olahraga ini tentunya membutuhkan peralatan yang harganya selangit. Goh rela mengeluarkan dana sebesar 150 ribu-200 ribu dolar AS atau sekitar Rp2,1 sampai Rp2,6 miliar. Peralatan baru saja harganya sekitar 3.900 dolar AS atau Rp57 juta.
Selain pengeluaran yang membengkak, anak sulungnya juga khawatir terjadi apa-apa dengan sang ibu.
"Mereka sekarang sudah paham aktivitas saya dan saya senang mereka bisa bangga atas prestasi saya," ujar ibu empat putri ini.
Olahraga paralayang akan dipertandingkan di Gunung Mas, Puncak, Jawa Barat. Goh akan bertanding di dua nomor; akurasi dan cross country.
Potensi Emas Indonesia di Asian Games 2018
Terus Ikuti Berita Olahraga Asian Games 2018 Lainnya Hanya di INDOSPORT