x

Kisah Sedih Sandra Diana Sari Meraih Prestasi

Senin, 29 Mei 2017 05:29 WIB
Editor: Gema Trisna Yudha
Menpora, Imam Nahrawi, saat mengunjungi kediaman sandra diana sari.

Sandra Diana Sari menjadi sorotan setelah aksi yang ia lakukan pada 11 dan 12 Mei 2017 lalu. Saat itu, Sandra turun ke jalan untuk meminta sumbangan pada para pengguna jalan, demi membiayai upayanya untuk tampil di Kejurnas Angkat Berat di Medan, Sumatera Utara, Agustus mendatang.

Saat itu, Sandra didampingi rekan-rekannya dari Family Barbell Club (FBC) berdiri di pinggir Jalan Sutan Syahril Padang Selatan. Ia membawa kotak kardus yang telah dibungkus kertas putih, ditulisi "Penggalangan Recehan untuk Sandra Juara Asia"

Rekan-rekannya membentangkan spanduk dengan tulisan yang sama. Sialnya, Sandra justru sempat terancam sanksi akibat aksinya tersebut. 

Sandra hanya menghasilkan Rp500 ribu dari usahanya itu. Namun ada seorang donatur yang menyumbangkan Rp6,8 juta setelah mendengar kisah sedihnya.

Menpora Imam Nahrawi pun turun tangan dan menemui Sandra secara langsung. Kehadiran Menpora menjadi harapan bagi Sandra. Selain fasilitas latihan, ia juga dijanjikan beasiswa di salah satu perguruan tinggi di kampung halamannya.

Berikut INDOSPORT sajikan ulasan singkat sosok Sandra Diana Sari.


1. Keluarga

Menpora, Imam Nahrawi, saat mengunjungi kediaman sandra diana sari.

Sandra merupakan anak ketiga dari dari lima bersaudara, pasangan Suarni dan Amir Sampuraga. Ia lahir di Payakumbuh, 4 Mei 1995.

Sandra tak berasal dari keluarga berada. sang ibu hanya ibu rumah tangga, sementara ayahnya telah meninggal dunia lima tahun lalu. Kondisi keuangan keluarga yang terbatas membuat Sandra hanya mengecap pendidikan hingga bangku SMP.

Sehari-hari, ia tinggal di rumah kontrakan semi permanen berukuran 5x4 meter di Parak Gadang, Padang Timur. Bangunan tersebut hanya memiliki satu kamar tidur bersekat tripleks yang memisahkannya dengan ruangan serbaguna.


2. Tulang Punggung Keluarga

Menpora, Imam Nahrawi, saat mengunjungi kediaman sandra diana sari.

Selain mengurus dirinya sendiri, Sandra juga ikut membantu membesarkan kedua adiknya. Ia harus menyekolahkan adik bungsunya yang saat ini kelas III SD. Sementara adiknya yang keempat, hanya sekolah sampai SMP karena tak punya biaya untuk melanjutkan sekolah.

Untuk memenuhi kebutuhan, ia bekerja sebagai pelayan di sebuah warung nasi di Padang Teather, Pasar Raya Padang. Ia mendapat upah sekitar 60-75 ribu dari hasil keringatnya bekerja dari pukul 07.00 hingga 17.00 setiap hari.

Selain digunakan untuk membiayai sekolah sang adik, uang tersebut juga harus memenuhi kebutuhan hidupnya yang lain. Ia juga harus menyisihkan dana sebesar Rp600 ribu untuk membayar rumah kontrakannya. 


3. Latihan

Sandra Diana Sari tanpa rasa malu dan gengsi menyuguhkan kardus minta sumbangan untuk biaya latihan.

Sandra membangun kariernya di dunia angkat berat dengan susah payah. Dengan kesibukannya, praktis ia harus berlatih dalam kondisi lelah sepulang kerja. 

Itu pun tanpa ditunjang asupan gizi yang memadai. Padahal asupan makanan dan multivitamin, sangat dibutuhkan dalam cabang olahraga yang ia geluti.

Family Barbell Club (FBC) yang menjadi tempatnya berlatih merupakan tempat sederhana berukuran 7x8 meter. Mereka bahkan menggunakan barbel buatan dari semen untuk berlatih.


4. Prestasi

Sandra Diana Sari (tengah) di ajang Asian Powerlift Champions 2017.

Namun meski berada dalam kondisi terbatas, Sandra tak menyerah. Kerja keras dan ketekunannya membuahkan prestasi membanggakan. 

Pada 2014 lalu, ia meraih empat medali emas di ajang Porprov XIII Dharmasraya. Namun prestasinya tak sesuai harapan di ajang PON 2016 lalu.  

Ia juga meraih gelar juara pada kejuaraan yang diikuti 16 negara Asia, Asian Powerlift Champions 2017 di Bandung pada 1–5 Mei lalu. Saat itu ia meraih empat emas di kelas 52 kg junior putri antara lain nomor squad dengan angkatan 170 kg. Lalu bench press angkatan 90 kg, dead lift angkatan 170 kg, dengan total angkatan 430 kg.

Ia juga akan mengikuti Kejuaraan Nasional Angkat Berat yang akan berlangsung di Medan, Agustus mendatang. 

PABBSIMenporaPB PABBSIAngkat Berat

Berita Terkini