x

Pukul Tembok Sampai Jebol, Atlet Ini Tak Dimaafkan Menpora Malaysia

Senin, 27 Agustus 2018 21:13 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
Mohd Al Jufferi Jamari di cabang olahraga silat Kelas E 65kg to 70kg.

INDOSPORT.COM - Partai final cabang olahraga pencak silat tarung putra kelas 65-70kg Asian Games 2018 pada Senin (27/08/18) siang tadi, sempat menimbulkan kisruh tersendiri.

Laga final Pencak Silat Asian Games 2018 ini mempertandingkan atlet Malaysia, Mohammad Al Jufferi Jamari, kontra wakil Indonesia, Komang Harik Adi Putra. Laga kemudian dimenangkan oleh Komang dengan skor 4-1 dan sukses menghasilkan medali emas ke-17 bagi Indonesia.

Atlet Malaysia, Jamari, tak terima dengan keputusan wasit yang memenangkan Indonesia di Asian Games 2018. Jamari lantas meninggalkan area pertandingan dengan rasa amarah serta sempat memukul papan sekat venue sampai rusak.

Baca Juga

Hal tersebut diucapkan oleh Putra Tegar, salah satu dancer yang melihat kejadian tersebut. Jamari sempat marah-marah sebelum akhirnya memukul tembok hingga rusak.

"Tadi dia keluar hanya mengacungkan jempol saja. Lalu, saat berada di dalam, terdapat suara marah-marah dari atlet dan official," ujar Putra Tegar, salah satu dancer yang mengisi acara, sekaligus saksi kejadian tersebut saat ditemui INDOSPORT di lokasi Padepokan Pencak Silat, TMII.

"Kemudian terdengar suara lain, ternyata ia memukul dan menendang papan di dalam hingga terbelah dua," tambahnya.

Mohd Al Jufferi, atlet Malaysia yang merasa dicurangi menonjok papan di ruang ganti pemain.

Aksi amarah Jamari ini ternyata turut mengundang perhatian Kemenpora Malaysia, Syed Saddiq. Saddiq bahkan sampai turun tangan untuk menenangkan Jamari.

Berdasarkan unggahan Saddiq di akun Instagram pribadinya, Jamari terlihat meminta maaf kepada sang Kemenpora . Namun bukan karena amarahnya, melainkan lantaran gagal memberikan medali emas di Asian Games 2018.

Namun, Saddiq justru tak meminta permintaan maaf itu dan menolaknya. Dirinya berusaha membangkitkan semangat Jamari dengan menyebutnya sebagai pahlawan.

"Kamu tetap pemenang di mata dan hati kami, jangan sesekali minta maaf, saya tidak akan terima," ujar Saddiq di akun Instagram pribadinya. 

"Kamu adalah pahlawan kita yang berjuang demi membawa harum nama baik negara. Saya berdiri terguh bersama anda, perwira kita," tambah Saddiq.

Jamari sendiri sebenarnya merupakan kandidat terkuat untuk medali emas di nomor tarung putra kelas E. Atlet berusia 26 tahun ini pernah menjadi juara dunia di kelas yang sama pada tahun 2016 lalu di Denpasar, Bali, Indonesia, dan memenangkan empat medali emas SEA Games di tahun 2011, 2013, 2015 dan 2017 lalu.

PSSI Tak Menjamin Akan Masa Depan Luis Milla

Ikuti Terus Berita Olahraga dan Asian Games 2018 hanya di INDOSPORT

Pencak SilatMalaysia

Berita Terkini