Komunitas

Mayoritas Pecinta Mobil Klasik Bersatu di Komunitas Mobil Retro Indonesia

Selasa, 21 April 2015 12:55 WIB
Penulis: Yohanes Ishak | Editor: Ramadhan
© Yoehanez Villa/INDOSPORT
 Copyright: © Yoehanez Villa/INDOSPORT

Pada 2015 ini, pabrikan mobil-mobil ternama terus bermunculan di dunia tak terkecuali di Indonesia.Mobil-mobil sport seperti Lamborghini, Ferrari, Porche, dan masih banyak lagi.

Meski tak banyak kalangan yang bisa memiliki mobil tersebut karena harga yang terbilang tinggi, memandang laju cepat mobil sport di jalanan rasanya terasa sudah cukup puas.

Meski tak banyak kalangan yang bisa memiliki mobil sport tersebut, namun tak menutup keinginan masyarakat untuk memiliki mobil, meski bukan mobil bertipe cepat dan sport.

Di Indonesia sendiri masih ada yang menyukai mobil-mobil klasik atau dikenal juga dengan sebutan mobil retro. Pabrikan mobil yang dikeluarkan pada era 60an hingga 80an tersebut memang tidak banyak diminati oleh banyak orang tetapi bukan berarti sepi peminat.

Bahkan, ada beberapa kalangan yang membentuk komunitas bagi para pencinta mobil retro tersebut dan ada juga yang berniat mengumpulkan seluruh komunitas itu diseluruh Tanah Air. Menariknya, usaha untuk mengumpulkan komunitas tersebut hampir mencapai 100%.
 
"Dengan hadirnya komunitas 10++ ini, saya cukup senang disambut baik oleh para komunitas lainnya juga. Keinginan saya sudah tercapai 85% untuk menggabungkan dan mengumpulkan komunitas retro klasik dalam satu wadah. Kurang lebih ya seperti ini yang saya inginkan," tandas Jefry Fajar Abrian, koordinator Komunitas 10++, saat ditemui INDOSPORT.

Sebagai salah satu pencetus komunitas yang mepersatukan pencinta mobil retro tersebut, Jefry berencana untuk mengadakan kopdar akbar diseluruh komunitas.

Jefry berharap kopdar akbar ini bisa mendapatkan bantuan dari komunitas lain agar bisa menyewa tempat serta adanya sponsor yang bisa memberikan fasilitas agar kopdar tersebut dapat terlaksana.

"Target saya nanti adalah mau adakan kopdar akbar di seluruh komunitas, nanti tinggal cari sponsor yang mau fasilitasi atau mendanai untuk sewa tempat atau tempat yang mau dikasih ke kita untuk acara kopdar akbar ini. Ya kami sangat mengharapkan sekali." sambungnya.

Baru-baru ini, Jefry juga sukses mengajak beberapa komunitas mobil klasik tersebut untuk berkumpul, sekadar berkeliling dan bertemu antar komunitas di kawasan Pondok Indah, Jakarta.

Jefry mengakui sisa 15% yang masih kurang adalah sulitnya untuk mengajak bertemu komunitas yang ada dalam daftar yang ia miliki karena rumitnya membagi waktu serta tempat yang tersedia. Kendati masih belum mencapai 100%, dirinya mengaku sudah puas atas usahanya tersebut.

"Sisa 15% yang masih kurang itu karena belum seluruhnya komunitas yang ada dalam daftar bisa ikut bergabung. Mungkin ada faktor yang saya tidak ketahui, tapi ini sudah cukup puas untuk saya," tandasnya.

Sulitnya mengumpulkan komunitas retro karena  kerap berbenturan dengan jadwal kopdar lokal mereka sendiri atau ada urusan sendiri," imbuhnya.

Yang menjadi kesulitan utama itu adalah waktu, kedua adalah tempat.  Karena kapasitas kita banyak jadi kita membutuhkan lahan yang besar dan luas. Jadi kita akan usahakan cari tempat di tengah yang gampang diakses," tutupnya.

2