Gelar MotoGP 2017, Sentul 'Ngutang' ke Pemerintah

Selasa, 22 Desember 2015 03:11 WIB
Penulis: Dian Eko Prasetio | Editor: Ramadhan
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
 Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT

Membutuhkan dana yang tidak sedikit, pengelola sirkuit Sentul, Tinton Soeprapto menjelaskan bahwa pihaknya mendapatkan pinjaman dana dari Pemerintah Indonesia agar sirkuit Sentul dapat berbenah supaya masuk dalam persyaratan yang diminta oleh Dorna selaku penyelenggara MotoGP.

“Kita dapat utangan dari Pemerintah, karena Pemerintah jeli melihat peluang. Misalnya tiket 150 ribu (kursi) kali Rp 1 juta saja sudah nutup (balik modal),” jelas Tinton.

“Tiket ada yang Rp 1 juta ada yang sampai Rp 2 juta, 150.000 tempat duduk, jadi dari jalan lurus sama pinggir kali," tambahnya.

Selain itu, pria berusia 71 tahun itu juga menjelaskan bahwa pemasukan bisa didapat dari mana saja. Dukungan swasta juga dibutuhkan untuk dapat menyukseskan acara ini.

“Rokok terserah mau masukin (jadi sponsor). Rokok itu gak boleh masuk sirkuit, tapi radius 10 km bisa. Apa salahnya iklan-iklan dijalanan. Sebenarnya gak boleh masuk sirkuit, tapi apa salahnya ikut mendukung. Pun kembali lagi untuk indonesia,” solusi Tinton menanggapi permasalahan dana yang dibutuhkan.

Tinton sendiri sangat yakin bahwa dana yang didapatkannya dari Pemerintah dapat tertutup dari race pertama MotoGP 2017 yang digelar di Sentul.

Bahkan Tinton juga mengatakan bahwa pihak swasta juga sangat banyak yang ingin bekerjasama demi terlaksananya even balap motor dunia MotoGP 2017 di Indonesia.

“Dana dapat talangan dari Pemerintah, tapi dari race pertama gue udah balik (modal). Kontrak gue sudah bisa dijual, swasta sendiri banyak yang mau masuk (jadi sponsor). Kalau dari pemerintah kira-kira Rp200 miliar, itu seharian jualan tiket udah lunas,” jelas Ayah dari Moreno Soeprapto ini.